Tangerang (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) mengakui sempat kesulitan menangkap Dewi Astutik alias Mami yang merupakan penyeludup dua ton narkotika jaringan internasional.
Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto menyebutkan ada kendala petugas melakukan penangkapan karena gembong narkoba ini berpindah antarnegara.
Karenanya, pihaknya harus koordinasi bersama Interpol dan aparat penegak hukum negara setempat untuk melakukan penangkapan tersebut.
"Tentu kesulitannya karena yang bersangkutan ini adalah bagian dari jaringan internasional yang selama ini pindah dari negara ke negara lain," jelasnya di Tangerang, Selasa.
Meski demikian, berkat kerja karas dan kolaborasi antarinstansi melalui diplomasi negara, BNN akhirnya berhasil menangkap Dewi Astutik di wilayah Sihanoukville, bagian barat negara Kamboja.
"Yang bersangkutan berada di negara Kamboja, kita dengan kerja sama tadi yang saya sampaikan, kita bisa menemukan titik yang bersangkutan sehingga kita lakukan penangkapan dengan kolaboratif antara negara Indonesia dan pemerintah Kamboja," terangnya.
Dia bilang Dewi Astutik yang juga menjadi buronan aparat penegak hukum Korea Selatan ini diketahui merupakan jaringan gembong narkoba Fredy Pratama asal Kalimantan.
"Setelah diamankan, Dewi langsung dipindahkan ke wilayah Phnom Penh untuk proses int
erogasi sebagai verifikasi identitas guna dilakukan pemulangan ke negara Indonesia," ujarnya.
Selanjutnya, BNN akan menjalankan pemeriksaan intensif terhadap Dewi untuk mengungkap alur pendanaan, logistik, dan pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan internasional yang beroperasi di sejumlah negara.
Diketahui, Dewi Astutik alias Mami merupakan aktor intelektual penyeludupan dua ton sabu jaringan Golden Triangle yang digagalkan pada Mei 2025 lalu serta beberapa kasus besar tahun 2024 yang terkait jaringan Golden Crescent.
Dalam pengendalian Dewi, jejaring ini diketahui beraktivitas sebagai pengambil dan distribusi narkotika berbagai jenis, termasuk kokain, sabu, dan ketamin, dengan tujuan negara Asia Timur dan Asia Tenggara.
Baca juga: BNN ringkus Dewi Astutik, penyeludup dua ton sabu
Baca juga: BNN: Dewi Astutik satu jaringan gembong narkoba Frady Pratama
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































