BMKG: Waspada gelombang 4-6 meter di di Selat Lombok hingga besok

1 week ago 8
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada

Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga pesisir hingga pelaut untuk mewaspadai gelombang setinggi 4 sampai 6 meter pada bagian selatan Selat Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Prakirawan Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Aprilia Mustika mengatakan peringatan dini gelombang tinggi tersebut berlaku pada 9-10 September 2025.

"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," ujarnya dalam pernyataan di Mataram, Selasa.

Baca juga: Siapkan payung, mayoritas kota-kota besar RI diguyur hujan hari ini

Ia mengatakan fenomena gelombang tinggi dapat menyebabkan dampak serius baik di laut dan darat, seperti kapal kecil berisiko terbalik hingga banjir rob.

Gelombang laut besar tidak hanya tinggi, lanjut dia, namun juga membawa energi besar yang dapat merusak infrastruktur, kapal, dan mengancam jiwa penduduk.

Selain gelombang setinggi 4-6 meter di bagian selatan Selat Lombok, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gelombang setinggi 2,5 meter sampai 4 meter pada empat wilayah perairan di NTB.

Baca juga: Sebagian Jakarta diguyur hujan pada Selasa sore

Kawasan yang berpotensi mengalami gelombang hingga empat meter tersebut ada di perairan bagian utara Selat Lombok, perairan bagian utara Selat Alas, perairan bagian selatan Selat Alas, dan perairan Samudera Hindia bagian selatan NTB.

Pada 9-11 September 2025, lanjut dia, BMKG memprakirakan sebagian besar wilayah NTB mengalami hujan kategori sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.

Baca juga: BMKG: Sulut berpotensi cuaca ektrem beberapa hari ke depan

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |