BMKG: Potensi hujan masih terjadi di awal musim kemarau di NTB

6 hours ago 3

Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan potensi hujan masih terjadi pada awal musim kemarau 2025 di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Prakirawan BMKG NTB I Gede Widi Hariarta dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Rabu, mengatakan pada dasarian III Mei 2025 (21 - 31 Mei) terdapat peluang curah hujan lebih 20 mm/dasarian sebesar 80 hingga 90 persen yang terjadi di sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Barat.

"Peluang curah hujan 50 mm/dasarian sebesar 70 persen terjadi di sebagian Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat serta sebagian besar Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Sumbawa Barat," katanya.

Baca juga: NTB mulai masuk peralihan musim kemarau 2025

Selanjutnya, peluang rendah untuk curah hujan 100 mm/dasarian, yaitu kurang 20 persen terjadi di Kota Mataram serta sebagian kecil wilayah Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah.

"Artinya, hujan masih mewarnai awal musim kemarau di Provinsi NTB," katanya.

Hasil monitoring indeks IOD dan El Niño-Southern Oscillation (ENSO) pada dasarian terakhir menunjukkan Indian Ocean Dipole (​​​​​​​IOD) berada pada kategori Netral dengan indeks 0.392, fase IOD Netral diprediksi akan bertahan hingga semester kedua tahun 2025.

Sementara itu, anomali suhu permukaan laut (SST) menunjukkan indeks sebesar 0.029, kondisi ini mengindikasikan ENSO Netral dan diprediksi akan tetap Netral hingga semester kedua tahun 2025.

"Di sebagian besar Indonesia mulai didominasi angin timuran," katanya .

Selain itu, angin dari barat masih terlihat di Indonesia bagian utara. Belokan dan pertemuan angin terlihat di wilayah sekitar ekuator.

Suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia cenderung sama hingga lebih hangat dibandingkan normalnya hangat dengan anomali berkisar +0.331 oC. Madden-Julian Oscillation​​​​​​​ (MJO) dalam kondisi tidak aktif dan tetap diprediksi tetap aktif pada akhir Mei 2025.

"Peringatan cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi nihil," katanya.

Baca juga: BMKG: Peluang hujan kembali tinggi di NTB hingga pada 11-20 Maret

Baca juga: BMKG: Potensi hujan masih tinggi di NTB pada akhir Januari 2025

BMKG menyatakan saat ini sebagian wilayah NTB berada pada periode peralihan musim hujan menuju musim kemarau. Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal, banjir dan tanah longsor.

"Selain itu, masyarakat dapat memanfaatkan hujan yang turun untuk mengisi penampungan air seperti embung, waduk atau penampungan air hujan lainnya," katanya.

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |