Moskow (ANTARA) - Britania Raya tengah bersiap menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah menteri Israel, termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, dan Menteri Pertahanan Israel Katz, sebut surat kabar The Times, Rabu (21/5).
Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan dirinya "terkejut" atas eskalasi terbaru di Gaza.
Dia pun mendesak Israel segera menghentikan serangan dan meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong Palestina yang porak poranda akibat keganasan perang genosida rezim Zionis sejak 7 Oktober 2023 tersebut.
Pemerintah Inggris juga memanggil Duta Besar Israel di London untuk menyampaikan bahwa tindakan Tel Aviv di Gaza dinilai "tak dapat diterima" dan "bertentangan dengan prinsip dasar hubungan kedua negara".
Selain itu, London juga menangguhkan pembicaraan mengenai kesepakatan perdagangan bebas baru dengan Israel.
Baca juga: PM Inggris: Kita tak bisa biarkan warga Gaza kelaparan
Pada Senin lalu, Inggris, Kanada, dan Prancis mengeluarkan pernyataan bersama yang menentang perluasan operasi militer Israel di Gaza, dan menyerukan pengiriman segera bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong Palestina tersebut.
Pada 18 Maret, Israel kembali melancarkan serangan ke Jalur Gaza, dengan alasan gerakan perlawanan Hamas menolak rencana gencatan senjata yang diusulkan Amerika Serikat dan berakhir pada 1 Maret.
Awal bulan itu, Israel juga memutus pasokan listrik ke instalasi penyulingan air laut di Gaza dan melarang masuknya truk-truk bantuan kemanusiaan.
Jumat pekan lalu, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengumumkan operasi militer baru di Gaza bernama Gideon's Chariots.
Operasi tersebut diklaim Israel bertujuan untuk sepenuhnya menghancurkan Hamas.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Bencana kemanusiaan di Gaza, Inggris desak Israel buka jalur bantuan
Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025