BKSAP: Palestina-pemberdayaan perempuan jadi isu dalam Konferensi PUIC

1 week ago 6

Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengatakan bahwa kemerdekaan Palestina hingga pemberdayaan perempuan akan menjadi isu yang dibahas dalam Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam atau Parliamentary Union of the OIC (PUIC) tahun 2025.

"DPR akan membawa isu 'woman and youth participation', yakni bagaimana peran dan partisipasi perempuan dan generasi muda di negara Muslim. Kemudian tentang pembangunan berkelanjutan atau sustainable development and environment antarnegara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam),” kata Mardani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia kemudian melanjutkan, “Serta secara khusus adalah isu Palestina, jadi bagaimana negara-negara OKI ikut berpartisipasi memperjuangkan kemerdekaan Palestina."

Mardani lantas memaparkan sejumlah fokus utama dalam forum tersebut, yaitu mendorong perdamaian dan harmoni antarnegara-negara anggota OKI; memperkuat kerja sama konkret di bidang ekonomi, sosial, dan budaya antarparlemen negara Islam; serta menyerukan konsolidasi dan langkah nyata dari parlemen-parlemen OKI dalam mendukung rakyat Palestina.

“Kami akan fokus pada satu kesepakatan membantu perjuangan saudara kita di Palestina. Solidaritas dunia Islam harus terus diperkuat, tidak hanya dalam retorika, tetapi juga melalui kerja sama nyata. Baik dalam diplomasi parlemen, dukungan kebijakan, maupun program lintas sektor,” tuturnya.

Dia pun menyebut Konferensi Ke-19 PUIC yang mengangkat tema "Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience" akan menjadi ruang dialog strategis untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik, mendorong ketahanan nasional, dan memperkuat lembaga demokrasi di negara-negara anggota OKI.

Selain itu, dia menyebut Indonesia selaku tuan rumah akan menghadirkan pula pemimpin-pemimpin berpengaruh dalam forum ini. Di antaranya, Perdana Menteri Singapura dan Malaysia yang diundang untuk berbagi pengalaman mengenai tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan berdaya tahan.

"Kami harap, ini bisa menjadi inspirasi bersama untuk membangun institusi yang kuat dan inklusif di dunia Islam," katanya.

Dia berharap pelaksanaan konferensi PUIC di Indonesia itu pun bisa memberikan dampak positif dalam penguatan solidaritas antarnegara muslim dunia.

"Kami ingin memastikan pelaksanaan ini berjalan sukses, substansial, dan memberikan dampak nyata dalam memperkuat solidaritas dunia Islam,” ucapnya.

Dia juga menyebut pelaksanaan PUIC di Indonesia kian mengokohkan peran diplomasi parlemen Indonesia di kancah internasional.

“Ini adalah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah Konferensi PUIC ke-19. Apalagi bertepatan dengan usia ke-25 tahun sejak PUIC didirikan pada 1999," tuturnya.

Dia mengungkapkan bahwa persiapan fisik telah dimatangkan dengan menyiapkan ruang sidang dan pertemuan bilateral, hingga sistem keamanan yang melibatkan TNI-Polri, termasuk penerapan standar protokol diplomatik.

Hingga saat ini, tambah dia, tercatat 29 negara anggota dan tujuh negara pengamat telah mengkonfirmasi akan menghadiri konferensi tersebut. Di mana, total delegasi diproyeksikan mencapai 400 peserta dari 54 negara anggota dan 11 negara observer.

“Parlemen Indonesia ingin menjadi tuan rumah yang mampu menyatukan semangat kebersamaan umat Islam, sekaligus menampilkan wajah demokrasi yang inklusif, modern, dan solutif,” katanya.

Terakhir, dia berharap masyarakat memberikan dukungan terhadap perhelatan PUIC yang digelar DPR ini sebab kesukseskan pelaksanaan forum tersebut akan meningkatkan citra baik Indonesia di kancah internasional.

“Sekali lagi, pelaksanaan PUIC di Indonesia kian mengokohkan peran diplomasi parlemen Indonesia di kancah dunia,” kata dia.

Sebelumnya, Jumat (14/3), Mardani Ali Sera mengatakan bahwa DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi Ke-19 PUIC atau konferensi organisasi parlemen negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada tahun 2025 yang diselenggarakan pada tanggal 12—15 Mei.

Baca juga: BKSAP dukung penyelesaian damai dan deeskalasi konflik India-Pakistan

Baca juga: BKSAP hadirkan tim medis yang berangkat ke Gaza bagikan pengalaman

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |