Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali menggandeng perbankan pada program penukaran uang baru pecahan kecil menjelang Lebaran 2025.
"Untuk penukarannya per orang Rp4,3 juta," kata Ekonom Ahli BI Bali Henry Nosih Saturwa di Denpasar, Bali, Senin.
Layanan penukaran uang rupiah baik melalui kas keliling, penukaran terpadu dan kantor bank umum dapat dilakukan melalui aplikasi PINTAR melalui laman https://pintar.bi.go.id.
Masyarakat dapat mengakses aplikasi tersebut dengan terlebih dahulu melakukan pemesanan sesuai jadwal dan tempat yang diinginkan yang tersebar di sejumlah titik.
Adapun penukaran uang pecahan kecil pada Senin (10/3) di Bali tersebar di tiga titik yakni di Mushala Nurul Hikmah Banjar Kwanji Kabupaten Badung, kemudian di Masjid Raya Negara di Kabupaten Jembrana dan di Masjid IKMS Bali di Denpasar mulai pukul 10.00-13.00 Wita.
Penukaran uang pecahan kecil di Masjid IKMS Denpasar, BI menggandeng dua bank BUMN yakni BNI dan BRI menggunakan bus kas keliling atau khusus penukaran uang baru.
Adapun untuk pecahan Rp50 ribu, bank sentral itu mengakomodasi sebanyak Rp1,5 juta, pecahan Rp20 ribu sebanyak Rp500 ribu, pecahan Rp10 ribu sebanyak Rp1 juta.
Kemudian, pecahan Rp5 ribu sebanyak Rp1 juta, pecahan Rp2.000 sebanyak Rp200 ribu dan pecahan Rp1.000 sebanyak Rp100 ribu.
Sejumlah warga tertib antre setelah mendaftar melalui aplikasi tersebut dan membawa KTP asli serta penukaran tidak bisa diwakilkan kepada orang lain.
"Saya lebih banyak tukar pecahan Rp10 ribu dan Rp5 ribu nanti dibagi-bagi ke anak-anak di kampung halaman di Purwodadi, Jawa Tengah," kata warga Freditya Ari Fahruzinda.
Ia mengaku tidak ada kendala saat pendaftaran meski sebelumnya sistem pendaftaran sempat mengalami gangguan.
Senada dengan Freditya, warga lain yakni Wahyuniarsih lebih banyak menukar uang pecahan Rp5.000.
Selama hampir 30 menit antre, ia pun mendapatkan uang baru yang nantinya diberikan kepada anak-anak saat momentum Lebaran di kampungnya di Pasuruan, Jawa Timur.
"Untuk penukaran uang pecahan kecil sekarang lebih tertata dan cepat," ucapnya.
Sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali memproyeksi kebutuhan terhadap uang kartal (uang kertas dan logam) menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025 sebesar Rp3,1 triliun atau menurun dibandingkan 2024 yang mencapai Rp3,27 triliun.
Penurunan kebutuhan uang kartal diperkirakan karena layanan pembayaran digital yang makin meluas di masyarakat di antaranya melalui mobile banking, internet banking, dompet elektronik dan pembayaran digital/non tunai lainnya.
Penukaran uang rupiah khususnya untuk memenuhi kebutuhan pecahan kecil menjelang Hari Raya Nyepi dan Lebaran dilaksanakan selama periode 5-23 Maret 2025.
Baca juga: BI Bali buka penukaran uang rupiah jelang Nyepi dan Lebaran
Baca juga: BI nilai pelonggaran insentif GWM genjot pariwisata Bali
Baca juga: BI Bali perkuat daya saing usaha penukaran valuta asing
Baca juga: BI tekankan efisiensi rantai distribusi hasil panen di Bali
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025