Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar turnamen kasti sebagai upaya melestarikan olahraga tradisional yang menjadi bagian dari identitas kolektif masyarakat pedesaan.
“Kasti adalah simbol nostalgia masa kecil di kampung, sekaligus identitas kolektif yang membedakan masyarakat desa dari kehidupan urban yang serba modern,” kata Wakil Bupati Belitung Timur Khairil Anwar saat membuka Kejuaraan Kasti tingkat SMA dan umum/klub di Kecamatan Gantung dan Kecamatan Simpang Renggiang, Selasa.
Kejuaraan yang diikuti 15 tim itu, menurut dia, tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan dan menjaga kearifan lokal.
“Pelestarian kasti berarti menjaga warisan budaya yang telah hidup di tengah masyarakat pedesaan. Selain menyehatkan, olahraga ini juga menjadi media interaksi sosial dan menghubungkan generasi muda dengan budaya daerah,” ujarnya.
Khairil menambahkan, permainan kasti sarat dengan nilai kebersamaan, sportivitas, dan kejujuran. Permainan beregu yang menggunakan bola kecil dan pemukul kayu itu dimainkan secara bergantian antara tim pemukul dan penjaga.
“Olahraga tradisional ini juga mengandung nilai perjuangan yang diwariskan para pejuang kemerdekaan,” katanya.
Di desa, kasti menjadi ajang mempererat hubungan antarwarga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang menonton dan memberi semangat.
Permainan ini diwariskan secara turun-temurun melalui praktik langsung tanpa modul atau pelatihan resmi, mencerminkan pendidikan nonformal dalam kearifan lokal.
Turnamen kasti kerap digelar bertepatan dengan hajatan desa, perayaan kemerdekaan, atau acara adat.
“Selain sebagai olahraga, kegiatan ini juga menjadi momen berkumpulnya warga, tempat berjualan kuliner lokal, sekaligus ajang silaturahim,” kata Khairil.
Baca juga: Menteri Kebudayaan: Pacu Jalur sudah terdaftar sebagai warisan budaya
Baca juga: 608 pelajar di Jakbar ikuti lomba olahraga tradisional
Pewarta: Ahmadi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.