Barito Group, ABB modernisasi PLTPB Wayang Windu perkuat suplai energi

5 hours ago 4
Kami berkomitmen membantu industri mengoptimalkan operasi dan mempercepat peralihan menuju masa depan rendah karbon.

Jakarta (ANTARA) - Star Energy Geothermal, bagian dari Barito Group, bekerja sama dengan perusahaan teknologi global ABB Ltd melakukan pembaruan sistem otomasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Wayang Windu untuk mengoptimalkan pasokan listrik bagi jaringan Jawa-Madura-Bali.

Group CEO Star Energy Geothermal Hendra Soetjipto Tan menyatakan bahwa kemitraan dengan ABB merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi operasional.

“Dengan bermitra bersama perusahaan teknologi global yang terdepan seperti ABB, kami memanfaatkan keahlian dan solusi inovatif untuk mempercepat langkah menuju masa depan rendah karbon bagi Indonesia,” ujar Hendra Soetjipto Tan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia menyatakan, kerja sama ini difokuskan pada modernisasi Distributed Control System (DCS) di Unit 1 dan Unit 2 PLTPB Wayang Windu yang berlokasi di Jawa Barat dengan menerapkan teknologi ABB Ability™ Symphony Plus DCS.

Teknologi tersebut memungkinkan pengelolaan pembangkit yang lebih fleksibel dan efektif dalam merespons fluktuasi kebutuhan beban listrik, sekaligus menjaga stabilitas operasional.

Hendra Soetjipto Tan menuturkan, modernisasi tersebut juga sejalan dengan target pemerintah dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2020-2024 yang menargetkan kapasitas panas bumi mencapai sekitar 7.200 megawatt (MW) pada 2025.

Pihaknya berharap upaya modernisasi tersebut tidak hanya berkontribusi untuk memperkuat kemandirian energi nasional, tapi juga memastikan bahwa infrastruktur kelistrikan Indonesia siap menghadapi tantangan transisi energi yang berkelanjutan.

PLTPB Wayang Windu berkontribusi pada total 910 MW energi panas bumi yang dihasilkan Star Energy Geothermal di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Saat ini, Unit 3 dari pembangkit listrik tersebut sedang dikembangkan.

President Energy Industries Division Asia ABB Anders Maltesen menuturkan bahwa teknologi otomasi adalah kunci untuk menjadikan energi terbarukan sebagai beban dasar (base load) yang andal.

"Kami berkomitmen membantu industri mengoptimalkan operasi dan mempercepat peralihan menuju masa depan rendah karbon," kata Anders Maltesen.

Berdasarkan survei Asia Pacific Energy Transition Readiness Index 2025 yang dilakukan oleh divisi Energy Industries ABB, 87 persen perusahaan di Indonesia memperkirakan penggunaan energi terbarukan akan meningkat lebih dari 20 persen dalam lima tahun ke depan.

Panas bumi, tenaga surya, dan air, menjadi tiga sumber energi utama yang menjadi prioritas dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Baca juga: Pemerintah: 3,1 miliar dolar AS dari komitmen awal JETP siap digunakan

Baca juga: ADB setujui pinjaman 470 juta dolar AS ke PLN, dorong energi bersih

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |