Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Leonardo A. A. Teguh Sambodo menyampaikan bahwa sektor swasta memiliki peran strategis dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).
“Sektor swasta memiliki peran strategis dalam pencapaian TPB/SDGs, terutama melalui penerapan ekonomi sirkular, efisiensi energi, dan energi terbarukan,” ujarnya sebagaimana dalam keterangan resmi dikutip di Jakarta, Minggu.
Dia menekankan bahwa pemerintah tak dapat bekerja sendiri dalam mencapai TPB/SDGs. Anggaran yang terbatas dan berbagai tantangan pembangunan membuat kolaborasi dengan sektor swasta menjadi kekuatan tersendiri.
Menurut Teguh, sekecil apapun kontribusi yang telah dilakukan sektor swasta, tetap menjadi bagian penting dalam pencapaian TPB/SDGs.
Pemerintah juga disebut terus mendorong sektor swasta untuk berkontribusi lebih luas melalui berbagai inisiatif sosial yang melibatkan masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah daerah diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung replikasi praktik baik yang telah berhasil diterapkan.
Lebih lanjut, Teguh menegaskan edukasi dan literasi mengenai TPB/SDGs turut menjadi prioritas.
“Kami bekerja sama dengan daerah dalam mengembangkan rencana aksi daerah untuk TPB/SDGs, serta berkolaborasi dengan universitas melalui 27 SDG Centers yang telah dibentuk. Harapannya, pendekatan ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat lebih luas,” ungkap dia.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap peran sektor swasta, lanjutnya, pemerintah memberikan penghargaan melalui SDGs Annual Award Conference yang diharapkan menjadi motivasi bagi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam pencapaian TPB/SDGs.
Dalam mendukung penerapan teknologi berkelanjutan, pemerintah dinyatakan telah menyediakan berbagai insentif, termasuk super tax deduction untuk riset dan pengembangan teknologi hijau.
Sertifikasi teknologi ramah lingkungan dan pengembangan mekanisme karbon kredit juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam mendorong sektor swasta untuk berkontribusi lebih lanjut.
“Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan adalah karbon kredit, di mana perusahaan yang menerapkan teknologi ramah lingkungan, seperti pemasangan panel surya, dapat memperoleh insentif melalui mekanisme pasar karbon. Namun, agar sistem ini berjalan optimal, dibutuhkan lebih banyak lembaga penilai independen yang memiliki standar internasional dalam mengukur kontribusi swasta terhadap TPB/SDGs. Ke depan, kami berharap sistem ini semakin berkembang sehingga semakin banyak pihak yang terlibat dalam TPB/SDGs,” kata Teguh.
Baca juga: Kepala Bappenas sebut program tiga juta rumah percepat capaian SDGs
Baca juga: Bappenas sebut ESG milik swasta bisa jadi referensi kebijakan
Baca juga: Paviliun Indonesia di World Expo 2025 akan tampilkan capaian SDGs
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025