Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi anak dan remaja (7-18 tahun) telah mencapai 44.917 orang pelajar jenjang SD hingga SMA.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jumat, menjelaskan bahwa program Cek Kesehatan Gratis sudah berlangsung sejak 14 Juli 2025 dan pelaksanaan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto itu akan terus dilakukan hingga menjangkau 184.771 pelajar, baik sekolah negeri, swasta maupun sekolah keagamaan atau pesantren.
"Cek Kesehatan Gratis ini menjadi deteksi dini, dan hasil dari pemeriksaan menjadi bahan evaluasi, sehingga fasilitas kesehatan baik puskesmas dan rumah sakit segera melakukan tindakan, misal ditemukan karies gigi pada anak langsung dirujuk ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan, begitu juga jika ditemukan potensi penyakit lainnya," ujarnya.
Menurut Ipuk, program Cek Kesehatan Gratis sangat bermanfaat untuk upaya deteksi dini penyakit pada pelajar dan menjadi bahan pemerintah untuk melakukan tindakan pencegahan.
Baca juga: Gubernur Sumut: Siswa sekolah di Sumut kini bisa cek kesehatan gratis
Pemkab Banyuwangi, katanya, juga rutin melakukan pencegahan melalui pemberian tablet tambah darah (TTD) untuk menghindari anemia pada sejumlah remaja putri.
"Cek Kesehatan Gratis ini masih akan terus kami laksanakan hingga menjangkau seluruh pelajar di Banyuwangi," tutur Bupati Ipuk.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat menambahkan, memasuki pekan keenam pelaksanaan program CKG telah menjangkau 35.372 siswa SD, 8.292 siswa SMP dan 1.253 siswa SMA.
Baca juga: DKI sertakan anak tak bersekolah dalam Program CKG Sekolah
"Untuk hasil pemeriksaan tekanan dan kadar gula darah mayoritas siswa dinyatakan normal, namun kami juga menemukan kasus hipertensi dan hiperglikemia," ujarnya.
Baca juga: Program CKG sasar ribuan pelajar di OKU Sumsel
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.