Kabupaten Bogor (ANTARA) - Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan salah satu bangunan di SMKN 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, roboh pada Senin sore, mengakibatkan 44 siswa mengalami luka-luka.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor Yudi Santosa mengatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, tepat saat hujan deras mengguyur wilayah Gunung Putri.
"Bangunan yang roboh itu satu gedung berisi lima kelas. Kebetulan proses belajar-mengajar sudah selesai. Ada empat kelas masing-masing diisi 36 siswa, sementara satu kelas sedang praktik di luar," ujar Yudi di Bogor, Senin.
Ia menjelaskan sebagian siswa telah pulang, ada yang berada di mushala, dan sebagian berteduh di sekolah saat kejadian. Namun tiba-tiba dahan pohon besar di belakang sekolah tumbang dan menimpa salah satu gedung, hingga menyebabkan bangunan tersebut roboh.
Baca juga: Gubernur Jabar instruksikan evaluasi sekolah rawan roboh
"Ketika hujan besar, di belakang ada dahan pohon yang jatuh menimpa gedung, lalu roboh. Anak-anak yang di dalam sebagian menjadi korban," ucapnya.
Yudi menyebutkan total terdapat 44 siswa yang menjadi korban. Dari jumlah itu 22 orang mengalami luka ringan dan dibawa ke puskesmas setempat, dua orang luka berat dirujuk ke RS Hermina, dua lainnya ke RSUD Cileungsi, dan 18 siswa luka ringan dibawa ke Klinik Kenari.
"Sebagian korban sudah mendapatkan perawatan dan ada yang diperbolehkan pulang, sementara yang luka berat masih dirawat di rumah sakit," ungkapnya.
Dalam penanganan kejadian ini, Damkar Kabupaten Bogor mengerahkan 20 personel dari tim rescue dan pemadaman. Penanganan juga melibatkan berbagai pihak seperti BPBD Kabupaten Bogor, SAR, relawan, PMI, dan kepolisian.
Baca juga: Pemprov Jabar bangun ruang kelas baru tangani SMKN ambruk di Bogor
Camat Gunung Putri, Kurnia Indra, menyebutkan bahwa salah satu bangunan di SMKN 1 Gunung Putri roboh akibat cuaca ekstrem. "Iya benar, kemungkinan bangunan lama," ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Adam Hamdani menyampaikan pihaknya segera menuju lokasi untuk melakukan pendataan dan penanganan lebih lanjut.
"Petugas lagi menuju ke lokasi, info dari pihak puskesmas ada korban luka, nanti di-update lagi jumlahnya," kata Adam.
Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial setelah sejumlah siswa merekam detik-detik pasca-kejadian yang memperlihatkan kondisi bangunan roboh dan para pelajar berkerumun di area sekolah.
Baca juga: SMKN 1 Cileungsi ambruk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































