Balai Besar TNTC tetapkan hiu berjalan sebagai satwa prioritas

1 week ago 3

Manokwari (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) resmi menetapkan hiu berjalan dari spesies Emiscyllium galei sebagai satwa prioritas pengelolaan melalui surat keputusan nomor 46/TU/TEK/1/2024.

Kepala Besar TNTC Supartono di Manokwari, Papua Barat, Jumat, mengatakan penetapan tersebut berdasarkan hasil kajian tim teknis TNTC yang dilakukan sejak tahun 2023.

"Tahun 2024 ada penambahan dua spesies prioritas yaitu hiu berjalan dan burung junai mas (Caloenas nicobarica)," kata Supartono.

Dia menjelaskan bahwa karakteristik lingkungan distribusi hiu berjalan meliputi, terumbu karang, pulau-pulau kecil, perairan pantai tropis, dan barier yang terhubung ke daratan dengan air relatif dangkal.

Perairan Teluk Cendrawasih merupakan salah satu lokasi persebaran hiu berjalan di dunia, dan spesies dimaksud berstatus konservasi terancam (vulnerable) dengan perlindungan penuh.

"Perlindungan penuh hiu berjalan tercantum dalam SK Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30 Tahun 2023," ujarnya.

Supartono menyebut kurang lebih ada sembilan jenis hiu berjalan, dan enam jenisnya tersebar di wilayah perairan Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru dengan empat jenis berstatus endemik.

Meliputi, Hiu Berjalan Halmahera (Hemiscyllium Halmahera), Hiu Berjalan Raja Ampat (Hemiscyllium Freycineti), Hiu Berjalan Teluk Cenderawasih (Hemiscyllium Galei), dan Hiu Berjalan Teluk Triton (Hemiscyllium Henryi).

Baca juga: Balai TN Teluk Cendrawasih data populasi spesies endemik hiu berjalan

"Hiu berjalan memiliki nama umum Teluk Cenderawasih Epaulette Shark, dan nama lokal Gurano makumberepi," ucap Supartono.

Dia mengatakan ciri khas utama hiu berjalan bergerak di permukaan dasar perairan laut menggunakan sirip dada (pectoral), dan pelvis (pelvic) seakan-akan berjalan seperti hewan berkaki lainnya.

Ukuran hiu berjalan maksimal hanya mencapai 87 centimeter, dan jumlah populasi rata-rata mencapai 36 individu per kilometer persegi berdasarkan hasil survei yang dilakukan sebanyak lima kali.

"Diperkirakan kurang lebih 54 ribu individu. Habitat hiu berjalan berkorelasi dengan habitat terumbu karang sepanjang pesisir pulau Papua dan pulau-pulau di Taman Nasional Teluk Cenderawasih," kata Supartono.

Selain hiu berjalan dan burung junai mas, kata dia, satwa prioritas pengelolaan yang terdapat di Taman Nasional Teluk Cendrawasih antara lain hiu paus, penyu, kima, lumba-lumba serta duyung.

Baca juga: Peneliti BRIN temukan anggrek spesies baru endemik Indonesia

Baca juga: DDPI Kaltim: Perlindungan lahan basah demi lestarikan spesies endemik

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |