Badan Geologi: Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki mulai menurun

1 day ago 4

Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan secara visual dan berdasarkan data kegempaan, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai menunjukkan tren penurunan, meskipun tingkat aktivitasnya masih tergolong tinggi.

"Data deformasi dari tiltmeter menunjukkan pola yang relatif stabil dan belum memperlihatkan tanda-tanda inflasi yang signifikan di permukaan," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Jumat.

Wafid menyampaikan hal tersebut dalam laporan khusus perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki Level IV (Awas) tanggal 24 Oktober 2025.

Wafid juga menambahkan data dari Global Navigation Satellite System (GNSS) masih menunjukkan fluktuasi pada komponen vertikal selama satu minggu terakhir, namun dalam tiga hari terakhir terpantau mengalami penurunan.

"Kondisi ini mengindikasikan bahwa pergerakan magma dari kedalaman dalam ke arah dangkal masih berlangsung, meskipun dengan intensitas yang mulai berkurang," ungka Wafid.

Lebih lanjut, dalam periode pengamatan tersebut gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut dengan intensitas sedang.

Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-200 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, barat daya, barat dan barat laut.

"Suhu udara sekitar 20.4-33.6 derajat Celcius," ujar Wafid.

Baca juga: 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat

Wafid juga menjelaskan erupsi terakhir terjadi pada 18 Oktober 2025 pukul 00.44 WITA. Saat ini, gempa tremor non-harmonik masih berfluktuasi seperti tren seminggu terakhir. Namun, gempa Low frekuensi mengalami penurunan yang sangat signifikan setelah sempat meningkat tajam dua hari sebelumnya.

"Kondisi ini menunjukkan adanya proses menuju kestabilan dalam jangka pendek, atau kemungkinan terdapat hambatan di saluran magma (conduit) yang menghalangi pergerakan material ke permukaan," kata Wafid.

Sementara itu, gempa vulkanik dalam dalam seminggu terakhir menunjukkan tren menurun, menandakan suplai magma dari kedalaman mulai melambat.

Dengan kondisi ini, potensi erupsi masih dapat terjadi, meskipun aktivitasnya cenderung melemah. Gempa guguran dan gempa hembusan menurun cukup signifikan yang mengindikasikan aktivitas di permukaan berkurang.

Selanjutnya, data kegempaan dari tanggal 23-24 Oktober hingga pukul 12.00 WITA yaitu, satu kali gempa hembusan, 23 kali gempa tremor non-harmonik, empat kali gempa vulkanik dalam, dan sembilan kali gempa tektonik jauh.

Berdasarkan analisis visual dan instrumental, aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki masih tergolong tinggi, sehingga tingkat aktivitasnya masih ditetapkan pada Level IV (Awas).

Ia mengimbau masyarakat dan wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi, dan tujuh kilometer sektoral pada barat laut-timur laut dari pusat erupsi.

"Tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya," kata Wafid.

Baca juga: Badan Geologi masih tetapkan Gunung Lewotobi Laki-laki status Awas

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |