Jakarta (ANTARA) - Badan Bank Tanah dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memacu hilirisasi industri kelapa sebagai komoditas unggulan daerah.
“Ini menjadi payung kerja sama yang mempertemukan peran pemerintah daerah dengan investor sebagai mitra strategis,” kata Deputi Bidang Pemanfaatan dan Kerja Sama Usaha Badan Bank Tanah Hakiki Sudrajat di Jakarta, Kamis.
Hakiki mengatakan kerja sama ini merupakan bagian dari dukungan terhadap Program Strategis Nasional (PSN) pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang menekankan pentingnya penguatan ekonomi daerah dan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam.
Bank meyakini dukungan pengelolaan lahan yang optimal dapat membantu Maluku Utara menciptakan ekosistem industri kelapa yang berkelanjutan, mulai dari hulu hingga hilir, serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Baca juga: Badan Bank Tanah komitmen wujudkan Reforma Agraria berkeadilan
Penandatanganan ini dikatakan menjadi salah satu upaya dalam penguatan tata kelola pertanahan di Maluku Utara sekaligus wujud sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan tanah negara dikelola dengan baik, memberi manfaat bagi pembangunan daerah, serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” tutur Hakiki.
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda mengatakan terdapat 273 ribu hektare lahan yang bisa dimanfaatkan untuk hak pengelolaan (HPL) hilirisasi industri nasional.
Pemprov Malut bersama Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Badan Bank Tanah tengah memetakan status dan potensi lahan dengan menggunakan satelit maupun observasi lapangan secara langsung.
Baca juga: Bank Tanah kelola lahan 16 ha di Jateng
“Kemudian dipetakan mana yang bisa kami bagi kepada masyarakat, mana yang bisa digunakan oleh swasta yang masuk,” ujar Sherly.
Menurut Sherly, sudah ada calon investor yang menunjukkan minat mereka untuk berpartisipasi dalam pengembangan hilirisasi industri kelapa ini. Namun, ia tak merinci jumlah maupun detail investor potensial yang dimaksud.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.