Badak LNG dan Inpex Masela sepakati kerja sama bidang LNG

5 hours ago 4

Tangerang, Banten (ANTARA) - PT Badak NGL (Badak LNG) bersama Inpex Masela Ltd, anak perusahaan dari Inpex Corp, menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengeksplorasi kemungkinan kerja di sektor pengolahan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG).

"Kami menyambut baik kolaborasi dengan Inpex Masela Ltd, sebagai bentuk upaya mendukung pengembangan industri LNG nasional, serta membuka ruang pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang saling memperkuat," ujar President Director & CEO Badak LNG Achmad Khoiruddin saat acara IPA Convention & Exhibition di Tangerang, Banten, Selasa.

Sebagai operator kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Blok Masela, Inpex Masela Ltd tengah mengembangkan salah satu proyek gas terbesar di Indonesia.

Sementara itu, Badak LNG sebagai perusahaan mendukung teknis dan pelatihan profesional khususnya di bidang pengolahan gas alam.

Kerja sama tersebut mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan proyek LNG, mulai dari kajian keselamatan dan kesiapan operasional, pengembangan model operasi dan pemeliharaan, hingga dukungan teknis untuk proses commissioning dan persiapan aliran gas perdana.

Baca juga: Badak LNG boyong 5 penghargaan di IQSA 2024

Selain itu, kolaborasi juga akan difokuskan pada penguatan pelatihan serta pengembangan kapasitas tenaga kerja di sektor LNG.

Khoiruddin juga berharap keberlanjutan kerja sama tersebut sebagai bentuk sinergi jangka panjang yang membawa manfaat tak hanya bagi kedua belah pihak tapi juga kepada negara.

Secara terpisah, Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) juga menandatangani 10 perjanjian jual beli gas (PJBG) dalam pergelaran IPA 2025.

Penandatanganan PJBG dengan berbagai pihak yang difasilitasi langsung oleh pihak Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) selaku regulator.

Baca juga: Badak LNG dorong pembangunan pipa gas menuju IKN

Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PHE Rachmat Hidajat menuturkan rangkaian penandatanganan kerja sama ini tidak lepas dari upaya PHE bersama seluruh anak perusahaannya mewujudkan rantai pasok yang kuat dan meningkatkan efisiensi, yang pada akhirnya mendukung ketahanan energi nasional.

"Gas bumi, dengan fleksibilitas dan emisi karbon yang lebih rendah, berperan sebagai energi peralihan yang strategis," ujarnya.

Ke-10 PJBG, yang disepakati PHE tersebut yakni:

1. ⁠PJBG antara PT Pertamina Hulu Energi Ogan Komering dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan afiliasi, dengan volume gas yang akan dipasok mencapai 4 milyar british thermal per hari (BBTUD) untuk kebutuhan industri.

2. PJBG antara PT Pertamina Hulu Energi North Sumatera Offshore dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan afiliasi, dengan volume gas yang akan dipasok sebesar 8,48 milyar british thermal per hari (BBTUD) untuk kebutuhan pelanggan akhir para pembeli.

3. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, dengan volume gas yang akan dipasok mencapai 11 miliar british thermal per hari (BBTUD) untuk kebutuhan industri di Medan (Sumatra Utara).

4. ⁠PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan afiliasi dengan volume gas yang akan dipasok mencapai 17 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan industri di Jawa Barat.

5. PJBG antara PT Pertamina EP dan PT Bayu Buana Gemilang dengan volume gas yang akan dipasok sebesar 1 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari Lapangan Tambun untuk kebutuhan industri di Jawa Barat dan sekitarnya.

6. PJBG antara PT Pertamina EP dan PT Bayu Buana Gemilang dengan volume gas yang akan dipasok sebesar 5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari Lapangan Jatinegara I untuk kebutuhan industri dan kelistrikan.

7. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT PLN (Persero) dan PT PLN Energi Primer Indonesia dengan volume gas yang akan dipasok sebesar 12 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk keperluan listrik Pembangkit Muara Tawar.

8. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT PLN (Persero) dan PT PLN Energi Primer Indonesia dengan volume gas yang akan dipasok sebesar 5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan kelistrikan Tanjung Batu.

9. PJBG antara PT PHE ONWJ dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Kilang Pertamina Internasional dengan volume gas yang akan dipasok mencapai 23 milyar british thermal per hari (BBTUD) untuk kebutuhan Kilang Refinery Unit VI Balongan.

10. PJBG antara PT Pertamina (Persero)/KKKS East Kalimantan dengan PT PLN (Persero) dan PT PLN Energi Primer Indonesia dengan volume gas yang akan dipasok mencapai 36 milyar british thermal per hari (BBTUD) untuk kebutuhan kelistrikan Tanjung Batu dan Bontang.

Baca juga: Pertamina Hulu Energi sukses terbitkan global bond 1 miliar dolar AS

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |