Asesmen tahap II Majelis Masyayikh dorong penguatan mutu pesantren

2 weeks ago 6

Jakarta (ANTARA) - Majelis Masyayikh menyelesaikan asesmen tahap II pada 27 Oktober hingga 25 November 2025, yang menjadi kelanjutan strategis dari komitmen Majelis Masyayikh dalam memperkuat budaya mutu internal pendidikan pesantren.

“Asesmen tahap II Dikdasmen tetap kami dorong untuk melanjutkan praktik baik yang ada di pesantren. Pesantren sudah punya banyak kekuatan, tinggal diperkuat dan disistematisasi. Asesor hadir sebagai teman diskusi dan konsultan mutu, bukan pemberi vonis,” ujar Ketua Majelis Masyayikh Abdul Ghaffar Rozin di Jakarta, Selasa.

Pelaksanaan asesmen penjaminan mutu pendidikan pesantren jenjang dasar dan menengah tahap II tahun 2025 menjadi kelanjutan strategis dari komitmen Majelis Masyayikh dalam memperkuat budaya mutu internal pendidikan pesantren.

Baca juga: Majelis Masyayikh: Asesmen pesantren untuk perkuat mutu pendidikan

Asesmen Dikdasmen ini, selain didorong dengan pola kolaboratif, juga diarahkan untuk melanjutkan praktik baik yang telah berjalan di pesantren sekaligus mendorong lahirnya perbaikan yang lebih sistematis dan berkelanjutan (continuous improvement).

Asesmen tahap II ini menjangkau 29 satuan pendidikan, yaitu Muadalah Salafiyah, Muadalah Mu’allimin, dan Pendidikan Diniyah Formal di 11 provinsi meliputi Banten, Jambi, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Yogyakarta, Riau, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.

Gus Rozin menegaskan asesmen tahap lanjutan ini tetap menempatkan pesantren sebagai mitra strategis. Pendekatan dialogis dalam asesmen terus dipertahankan agar pesantren merasa didampingi dalam proses peningkatan mutu.

“Proses peningkatan mutu tidak boleh menggeser kekhasan pesantren. Seluruh standar dan rekomendasi tetap harus berakar pada tradisi yang telah dijamin dan itu dilindungi oleh undang-undang,” kata dia.

Anggota Divisi Dikdasmen Majelis Masyayikh Nyai Badriyah Fayumi menjelaskan asesmen Dikdasmen ini merupakan proses lanjutan dari asesmen sebelumnya. Asesmen Majelis Masyayikh difokuskan pada pendalaman, analisis perkembangan, dan identifikasi praktik baik yang perlu diperkuat.

Baca juga: Majelis Masyayikh gelar asesmen perdana Ma'had Aly

Baca juga: Majelis Masyayikh uji publik dokumen SPMI-SPME pesantren nonformal

“Asesmen Tahap II bukan hanya menilai perkembangan, tetapi memastikan praktik baik benar-benar menjadi budaya mutu pesantren. Rekomendasi harus realistis, kontekstual, dan dapat ditindaklanjuti oleh pesantren secara berkelanjutan,” kata Badriyah.

Untuk memperkuat efektivitas pelaksanaan, Majelis Masyayikh juga menurunkan tim monitoring dan evaluasi (monev) ke sejumlah titik pelaksanaan.

Tim ini bertugas memastikan kelancaran teknis, pendampingan lapangan, serta menjaga kredibilitas proses asesmen, sehingga hasil yang diperoleh akurat dan sesuai harapan.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |