Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII), dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam rangka memperkuat ekosistem pasar modal Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas basis investor, mendorong penambahan emisi, dan pertumbuhan industri pasar modal yang berkelanjutan, ujar Ketua APEI Prama Nugraha di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, pertama, kolaborasi ini untuk mendorong perluasan akses pasar reksa dana, yang mana APEI dan AMII berkomitmen meningkatkan jumlah Agen Penjual Reksa Dana (APERD) serta Gerai Pemasaran Reksa Dana, dengan memberikan asistensi kepada anggota APEI yang ingin mendapatkan izin sebagai APERD dan mendukung pertumbuhan industri reksa dana di Indonesia.
Kedua, kolaborasi ini untuk meningkatkan partisipasi emiten dalam pengembangan pasar modal, yang mana AEI akan mendorong para anggotanya untuk meningkatkan penciptaan efek guna mendukung pertumbuhan industri dan keberlanjutan pasar modal, dan mewujudkan keseimbangan antara suplai dan permintaan di pasar modal Indonesia.
Ketiga, kolaborasi ini untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, yang mana ketiga asosiasi akan bekerja sama dalam pelaksanaan program literasi dan inklusi keuangan, khususnya dalam edukasi terkait investasi di pasar modal yang meliputi saham, obligasi, dan reksa dana.
“Dengan memperluas akses ke berbagai produk pasar modal dan meningkatkan literasi keuangan, kita dapat menarik lebih banyak investor untuk berpartisipasi di pasar modal,” ujar Prama
Dalam kesempatan sama, Ketua AMII Hanif Mantiq menyampaikan kerja sama ini akan memperkuat sinergi antara perusahaan efek dan manajer investasi, sehingga menciptakan ekosistem pasar modal yang lebih efisien dan menarik bagi investor.
Sementara itu, Ketua Umum AEI Armand Wahyudi Hartono menyatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan pasar modal yang inklusif dengan memotivasi dan mendorong anggota-anggota kami untuk menerbitkan efek yang berkualitas dengan tata kelola yang baik.
“Kami yakin bahwa pasar modal yang kuat akan menjadi pilar penting bagi perekonomian nasional.” ujar Armand.
Baca juga: Menkeu: Pemerintah dukung pengembangan-penguatan pasar modal Indonesia
Baca juga: OJK terbitkan aturan penguatan pengelolaan investasi di pasar modal
Baca juga: Guru Besar UI: Pemangkasan rating Goldman Sachs kurang baik buat pasar
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025