Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim masuk ke dalam daftar 10 besar dari 500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia menurut versi Pusat Studi Strategis Islam Kerajaan Yordania (Royal Islamic Strategic Studies Centre/RISSC).
Seperti dilaporkan BERNAMA, kenaikan peringkat ke posisi ke-10, dari posisi ke-15 pada daftar tahun sebelumnya, ditengarai menandakan semakin besarnya pengakuan internasional atas kepemimpinan Anwar dan meningkatkan kedudukan Malaysia di panggung global.
Publikasi ini menampilkan 50 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. Di antaranya adalah Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani (peringkat 1); Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud (peringkat 8); hingga Presiden Indonesia, Prabowo Subianto (peringkat 15).
Lebih lanjut, RISSC mencatat bahwa Anwar naik ke posisi ke-7 dalam kategori khusus pemimpin sekaligus politisi Islam paling berpengaruh di dunia, atau naik dari posisi ke-9 tahun lalu, dan menempatkannya di depan Presiden Prabowo (ke-10) dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi (ke-13).
Peringkat ini menilai pengaruh seorang tokoh, yang didefinisikan sebagai kemampuan mereka untuk menciptakan perubahan signifikan di dunia Muslim, baik melalui cara budaya, Ideologis, finansial, maupun politik. Dampaknya diukur berdasarkan signifikansinya, yang dapat dipandang positif atau negatif, tergantung perspektif.
Profil singkat Anwar dalam publikasi tersebut menyoroti perannya dalam meredakan ketegangan di perbatasan antara Thailand dan Kamboja serta pernbelaannya yang lantang bagi rakyat Palestina dalam melawan kekejaman Israel.
Anwar membantu membangun kepercayaan antara Bangkok dan Phnom Penh, memperkuat citra Malaysia sebagai perantara perdamaian yang konstruktif di Asia Tenggara. Sementara itu, Anwar Ibrahim dinilai telah menjadi pendukung vokal hak Palestina untuk melawan pendudukan.
Berikut ini adalah 20 besar daftar tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia versi RISSC:
1. Emir Qatar, Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani.
2. Mufti dan Cendekiawan Terkemuka, Pakistan, Hakim Syeikh Muhammad Taqi Usmani.
3. Ulama dan Pendiri Dar Al-Mustafa, Tarim, Yaman, Syekh Al-Habib Umar bin Hafiz.
4. Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Agung Haji Sayyid All Khamenel.
5. Raja Yordania, Raja Abdullah Il Ibn Al-Hussein.
6. Syekh Besar Universitas Al-Azhar, Imam Besar Masjid Al-Azhar, Mesir, Syekh Dr. Ahmad Muhammad Al-Tayyeb.
7. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
8. Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud.
9. Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
10. Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim.
11. Marja dari Hawza, Najaf, Irak, Ayatollah Agung Sayyid Ali Hussein Al-Sistani.
12. Raja Maroko, Raja Mohammed VI.
13. Cendekiawan dan Pendidik, Arab Saudi, Sheikh Salman Al-Ouda.
14. Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman bin Abdul Aziz Al-Saud.
15. Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.
16. Pemimpin dan Presiden Jamiat Ulema-e-Hind, India, Maulana Mahmood Madani.
17. Sultan Sokoto, Nigeria, Syekh As-Sultan Muhammadu Sa'adu Abubakar III.
18. Presiden Forum untuk Mempromosikan Perdamalan di Masyarakat Muslim, Mauritania, Sheikh Abdullah bin Bayyah.
19. Ketua Nahdlatul Ulama Indonesia, Yahya Cholil Staquf.
20. Direktur Organisasi Intelijen Nasional, Turki, Dr Ibrahim Kalin.
Sementara itu Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) selaku organisasi kepemudaan Islam Malaysia, mengucapkan selamat kepada PM Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim, atas pengakuan yang diberikan dalam daftar The World’s 500 Most Influential Muslims 2025 terbitan Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), Yordania, yang menempatkan Anwar dalam kelompok 10 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia.
Menurut Presiden ABIM Ahmad Fahmi bin Mohd Samsudin pengakuan itu merupakan manifestasi kepercayaan masyarakat internasional terhadap gaya kepemimpinan Anwar yang tegas dalam mempertahankan kebenaran dan berorientasi pada kemanusiaan universal.
Bagi ABIM, penghargaan tersebut sangat bermakna karena mencerminkan kesinambungan perjalanan perjuangan Anwar Ibrahim yang berawal di medan aktivisme pemuda Islam melalui pendirian ABIM pada tahun 1971.
"Sejak awal, Perdana Menteri telah mengangkat agenda pendidikan rakyat, keadilan sosial, serta pembelaan terhadap umat yang tertindas dalam narasi dakwah dan pembangunan negara," kata Fahmi.
"Keberhasilan beliau memimpin negara dan mengangkat martabat Malaysia di pentas dunia saat ini, merupakan kelanjutan dari idealisme tersebut yang terus matang, berkembang, dan memberikan manfaat luas bagi rakyat dan umat secara keseluruhan," kata Fahmi menambahkan.
ABIM menyatakan bahwa RISSC juga menonjolkan ketegasan Anwar dalam isu Palestina, khususnya keberanian Anwar mengecam kemunafikan kekuatan besar dunia terhadap tragedi kemanusiaan di Gaza.
Seruan Anwar yang lantang menurut dia, menggambarkan komitmen kuat untuk memastikan solidaritas dunia terhadap Palestina tetap teguh berdasarkan prinsip kemanusiaan universal, bukan kepentingan geopolitik.
Baca juga: Haedar Nashir kembali masuk 500 muslim berpengaruh dunia
Baca juga: KTT Darurat Arab-Islam, Malaysia serukan akhiri hubungan dengan Israel
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































