Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis Denmark Anders Antonsen menggagalkan ambisi wakil China Shi Yu Qi untuk mempertahankan gelar tunggal putra pada BWF World Tour Super 1000 Indonesia Open 2025.
Dalam laga semifinal di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, Antonsen, bangkit dari ketertinggalan gim pertama dan menang dengan skor 9-21, 21-18, 21-19 atas unggulan kedua asal China tersebut.
Shi Yu Qi tampil sangat dominan pada gim pertama. Meski sempat tertinggal 0-1, tunggal putra peringkat dua dunia itu langsung melesat dengan mencetak lima poin beruntun dan memimpin 5-1.
Keunggulan itu terus dijaga hingga interval 11-3 dan berlanjut hingga menutup gim pertama dengan skor telak 21-9.
Namun, Antonsen memberikan perlawanan berarti pada gim kedua. Ia unggul lebih dulu 1-0, meski Shi kembali merebut empat poin beruntun untuk unggul 4-1.
Antonsen kemudian menemukan ritme permainannya dan menyamakan skor menjadi 7-7, sebelum menutup interval dengan keunggulan 11-7.
Shi sempat mengejar hingga skor kembali imbang, namun Antonsen yang tampil lebih tenang berhasil mengamankan gim kedua dengan skor 21-18 dan memaksa pertandingan berlanjut ke gim penentuan.
Pada gim ketiga, Antonsen terus menjaga momentum dan memimpin 11-7 saat interval. Shi mencoba bangkit dan meraih enam poin beruntun di pengujung laga untuk memperkecil ketertinggalan dari 13-20 menjadi 19-20.
Namun, Antonsen mampu mengamankan satu poin terakhir yang membawanya menang 21-19 dan memastikan satu tempat di final.
Kemenangan ini menjadi balasan manis bagi Antonsen atas kekalahannya dari Shi di final Indonesia Open 2024. Kala itu, Antonsen kalah dengan skor 9-21, 12-12, 14-21.
Selain itu juga memperkecil rekor pertemuan Antonsen dan Shi Yu Qi menjadi 4-7.
Dengan hasil ini, Antonsen melaju ke final untuk memperebutkan gelar juara tunggal putra Indonesia Open 2025 melawan wakil Taiwan Chou Tien-chen yang mengalahkan wakil Thailand Kunlavut Vitidsarn dengan skor 21-16, 23-21.
Baca juga: Final ideal tercipta pada sektor tunggal putri Indonesia Open 2025
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
