Anemia aplastik: Mari kenali penyebab dan pengobatannya

1 week ago 5

Jakarta (ANTARA) - Anemia aplastik merupakan kondisi langka dan serius yang terjadi ketika sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh mudah lelah serta meningkatkan risiko perdarahan dan infeksi yang sulit dikendalikan.

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada individu berusia 10 hingga 20 tahun atau 60 hingga 65 tahun. Anemia aplastik bisa berkembang secara tiba-tiba atau bertahap dan dapat bersifat ringan hingga berat.

Penyebab anemia aplastik

Penyebab utama anemia aplastik adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyerang dan merusak sel induk di sumsum tulang manusia. Akibatnya, sumsum tulang gagal memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam jumlah yang dibutuhkan. Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko anemia aplastik meliputi:

Baca juga: Gejala anemia aplastik serta penyebab dan pengobatannya

1. Paparan zat kimia beracun

Zat seperti benzena yang terdapat dalam bahan bakar serta pestisida dan insektisida dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

2. Efek samping obat-obatan

Beberapa antibiotik dan obat-obatan tertentu berpotensi menyebabkan anemia aplastik.

3. Kemoterapi dan radiasi

Terapi kanker ini dapat merusak sel punca di sumsum tulang, meskipun efek sampingnya biasanya bersifat sementara.

4. Kehamilan

Dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh dapat menyerang sumsum tulang selama kehamilan, sehingga mengganggu produksi sel darah.

5. Infeksi virus

Infeksi seperti hepatitis, cytomegalovirus, HIV, dan parvovirus B19 dapat memicu anemia aplastik.

6. Gangguan autoimun

Penyakit autoimun dapat menyebabkan penghancuran sel punca sumsum tulang, sehingga menghambat produksi sel darah.

7. Kelainan genetik langka

Penyakit seperti hemoglobinuria nokturnal paroksismal dan anemia Fanconi dapat menyebabkan penyakit anemia aplastik.

8. Penyebab tidak diketahui

Dalam banyak kasus, penyebab pasti anemia aplastik tidak dapat diidentifikasi, kondisi ini dikenal sebagai anemia aplastik idiopatik.

Diagnosis anemia aplastik

Untuk mendiagnosis anemia aplastik, dokter akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta beberapa tes laboratorium. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan meliputi:

  • Pemeriksaan darah lengkap untuk mengukur kadar hemoglobin, jumlah sel darah putih, dan trombosit.
  • Apusan darah tepi untuk melihat kelainan pada sel darah.
  • Penghitungan retikulosit guna mengetahui produksi sel darah merah baru.
  • Aspirasi dan biopsi sumsum tulang untuk mengevaluasi kondisi sel punca.
  • Tes genetik untuk mendeteksi kemungkinan kelainan bawaan.

Baca juga: Pakar UGM: Anemia aplastik akibat obat sakit kepala jarang terjadi

Pengobatan anemia aplastik

Pilihan pengobatan anemia aplastik bergantung pada tingkat keparahan dan kondisi pasien. Secara umum, terapi terdiri dari tiga pendekatan utama:

1. Terapi suportif

  • Transfusi darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah dan trombosit.
  • Terapi infeksi, yaitu pemberian antibiotik atau antijamur untuk melawan infeksi.
  • Growth factor, seperti Granulocyte Colony-Stimulating Factor (G-CSF), untuk merangsang produksi sel darah putih.

2. Terapi imunosupresan

  • Diberikan pada pasien dengan anemia aplastik akibat gangguan autoimun. Obat-obatan ini menekan sistem kekebalan tubuh agar tidak menyerang sumsum tulang.

3. Transplantasi sel punca (sumsum tulang)

  • Merupakan satu-satunya metode yang dapat menyembuhkan anemia aplastik secara permanen. Prosedur ini menggantikan sumsum tulang yang rusak dengan sel punca dari donor sehat.

Jika anemia aplastik disebabkan oleh pengobatan tertentu, seperti kemoterapi atau radioterapi, dokter mungkin akan menghentikan atau menyesuaikan terapi yang sedang dijalani pasien.

Anemia aplastik adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Penyebabnya dapat bervariasi, mulai dari faktor lingkungan hingga gangguan autoimun.

Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien. Jika Anda mengalami gejala seperti kelelahan ekstrem, mudah memar, atau infeksi berulang, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Selebriti banjiri foto Instagram Babe Cabita dengan ucapan duka

Baca juga: Ahli jelaskan penyebab seseorang terkena anemia aplastik

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |