Kuala Lumpur (ANTARA) - Para Menteri Luar Negeri ASEAN membahas tentang peningkatan daya tawar ASEAN sebagai organisasi dalam Pertemuan Menteri-Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-58, di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu.
“Di sesi plenary hari ini satu hal mengemuka, menurut saya ada satu kesadaran lebih tinggi untuk bisa menjadikan ASEAN sebagai satu organisasi regional yang memiliki daya tawar yang tinggi, terutama dalam kaitannya dengan penduduk,” kata Menlu RI Sugiono dalam keterangan di Kuala Lumpur, Rabu.
Menlu Sugiono menyampaikan kesadaran itu muncul karena negara-negara anggota ASEAN perlu mencari alternatif menghadapi situasi ekonomi global yang terjadi saat ini.
Menurutnya, semua Menlu ASEAN menyampaikan perhatian yang sama bahwa sebetulnya ASEAN merupakan wilayah yang besar dengan total 700 juta penduduk.
“Ini merupakan pasar yang besar. Ini sebenarnya harus dimanfaatkan, digalakkan lagi kerja samanya,” kata Menlu Sugiono.
Dia menyampaikan ASEAN selama ini sudah memiliki kerangka kerja sama namun belum diimplementasikan dengan maksimal. Dalam pertemuan, para Menlu memiliki kesadaran yang sama tentang perlunya langkah positif untuk memperkuat posisi ASEAN.
“Kita coba mengindentifikasi bahwa kita sebenarnya punya kekuatan sendiri, punya inheren, strength,” jelas Menlu.
Baca juga: Menlu RI hadiri AMM, Anwar ajak ASEAN bersatu hadapi isu global
Baca juga: RI tegaskan pentingnya upaya kolektif ASEAN di tengah dinamika global
Baca juga: PM Anwar soroti insiden Thailand-Kamboja, tekankan dialog untuk ASEAN
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.