Alcaraz sebut rivalitas dengan Sinner jadi motivasi untuk lebih baik

2 months ago 22

Jakarta (ANTARA) - Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner menambah babak seru dalam rivalitas head to head mereka yang semakin memanas, ketika Sinner mematahkan lima kekalahan beruntun melawan petenis Spanyol itu dengan kemenangan di final Wimbledon, Minggu (13/7) waktu setempat atau Senin WIB.

Setelah pertandingan, Alcaraz membuka diri tentang dinamika persaingan mereka, menekankan bahwa kehadiran Sinner memotivasi dirinya untuk menjadi lebih baik.

"Saya sangat, sangat senang bisa bersaing dengannya. Saya pikir ini bagus untuk kami dan bagus untuk tenis," kata Alcaraz dalam konferensi pers pascapertandingan, dikutip dari ATP.

"Setiap kali kami bertanding, saya rasa level kami sangat tinggi. Sejujurnya, saya rasa kami tidak pernah menyaksikan level seperti ini. Saya tidak melihat ada pemain yang bertanding satu sama lain memiliki level seperti yang kami tunjukkan saat berhadapan."

"Saya pikir, seperti yang sudah saya katakan berkali-kali, rivalitas ini semakin membaik. Kami sedang membangun persaingan yang sangat hebat karena kami akan bermain di final Grand Slam, final Masters – turnamen terbaik di dunia. Ini akan semakin baik," ujar petenis berusia 22 tahun itu.

"Saya sangat bersyukur untuk itu karena memberi saya kesempatan untuk memberikan 100 persen kemampuan saya di setiap latihan, setiap hari, untuk menjadi lebih baik, berkat itu. Level yang harus saya pertahankan dan tingkatkan jika saya ingin mengalahkan Jannik sangat tinggi."

Baca juga: Kudermetova dan Mertens juara ganda putri Wimbledon

Menjelang 2026, alur cerita utama akan tertuju pada perebutan gelar Grand Slam mereka. Sinner hanya membutuhkan satu gelar Roland Garros untuk melengkapi koleksi gelar major-nya, sementara Carlos Alcaraz hanya butuh satu trofi Australian Open.

Bulan lalu, Alcaraz berhasil mengalahkan Sinner dalam laga lima set yang menegangkan selama lima jam 29 menit di final Roland Garros.

Hanya lima pekan kemudian, di turnamen major berikutnya, Sinner membalikkan keadaan dan mengalahkan petenis nomor dua dunia tersebut, sehingga hanya terpaut satu gelar major dari petenis Spanyol itu (4-5).

Alcaraz tidak terkejut dengan bagaimana Sinner merespons di London meskipun menghadapi tantangan mental akibat kekalahan telaknya di Roland Garros.

"Dia sama sekali tidak mengejutkan saya karena saya tahu dia pemain yang sangat bagus dan seorang juara sejati. Para juara belajar dari kekalahan," kata Alcaraz yang unggul 8-5 atas Sinner dalam head to head mereka.

"Saya tahu sejak awal bahwa dia akan belajar dari final itu, tidak akan membuat kesalahan yang sama seperti yang mereka lakukan di final Roland Garros. Cara dia bermain hari ini, sangat, sangat tinggi. Saya tidak terkejut sama sekali. Saya tahu dia akan bermain seperti ini."

Baca juga: Sinner kalahkan Alcaraz untuk raih gelar Wimbledon

Alcaraz belum pernah kalah di final Grand Slam sebelumnya, tetapi dia tidak asing dengan patah hati tersebut. Di Olimpiade Paris 2024, dia kalah dari Novak Djokovic dalam pertandingan perebutan medali emas dan tampak emosional setelahnya. Namun, pandangannya setelah kekalahan di Wimbledon dari Sinner tampak lebih positif.

"Tahun lalu di Olimpiade, emosi saya benar-benar buruk setelah pertandingan itu. Sungguh, sangat sulit bagi saya untuk menerima momen itu. Saat ini, saya rasa setahun terakhir ini saya telah melalui berbagai situasi yang saya pelajari dari itu," kata Alcaraz.

"Saat ini, saya berada dalam posisi yang sudah saya katakan beberapa kali, yaitu menerima semua yang datang kepada saya apa adanya. Seperti, oke, saya baru saja kalah di final Grand Slam, tapi saya sangat bangga bisa mencapai final."

"Jadi saat ini, saya tidak merasa buruk sama sekali. Saya hanya bahagia. Saya tersenyum karena dalam pikiran saya, rasanya seperti bermain di final dan saya bersyukur untuk itu," ujar peraih lima gelar Grand Slam itu.

Alcaraz meninggalkan London dengan catatan menang/kalah 48-6 musim ini, sementara ia tertinggal 3.430 poin dari petenis No. 1 dunia Sinner, dalam Peringkat ATP.

Baca juga: Swiatek hancurkan Anisimova untuk juarai Wimbledon pertama kalinya

Baca juga: Alcaraz sebut kekalahan Sinner di Paris tak pengaruhi final Wimbledon

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |