Alasan serangan jantung lebih umum terjadi pada hari Natal

1 month ago 15

Jakarta (ANTARA) - Ahli jantung dari Northwestern Medicine mengatakan bahwa peningkatan risiko serangan jantung bakal lebih umum terjadi pada hari Natal karena dipengaruhi oleh cuaca dingin, stres selama liburan dan rutinitas yang terganggu.

"Suhu dingin menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang meningkatkan tekanan darah dan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Pada saat yang sama, stres menjelang liburan dan rutinitas yang terganggu — seperti kurang tidur, lebih banyak alkohol, dan melewatkan pengobatan — menambah ketegangan,” kata Dr. Patricia Vassallo sebagaimana dilansir dari Medical Daily pada Senin.

Dokter Vassallo mengatakan risiko dapat makin meningkat apabila seseorang mengalami kelelahan akibat bekerja di cuaca yang dingin seperti menyekop salju. Terutama pada orang yang sudah menderita penyakit jantung.

Baca juga: Serangan jantung tiba-tiba, bagaimana bisa terjadi?

Cuaca yang dingin seperti pada musim dingin juga memunculkan perasaan stres atau sedih karena kesedihan karena kehilangan orang terkasih. Belum lagi dengan adanya tugas mengelola pertemuan besar atau menghadapi dinamika keluarga yang rumit.

“Stres emosional dan fisik memiliki efek signifikan pada kesehatan jantung, itulah sebabnya ada lonjakan serangan jantung dan stroke pada Senin pagi saat tingkat stres berada pada titik tertinggi,” kata Vassallo.

Menurut Vassallo terdapat sejumlah cara untuk mengurangi risiko serangan jantung saat cuaca dingin. Misalnya seperti:

1. Berpakaian sesuai cuaca

2. Lebih sering berkegiatan di dalam rumah

Menghabiskan waktu lama di luar ruangan dalam cuaca dingin dapat meningkatkan risiko hipotermia dan serangan jantung. Jika Anda harus menghabiskan waktu di luar ruangan, pastikan untuk beristirahat di dalam rumah untuk menghangatkan diri.

3. Hindari alkohol berlebihan

Meskipun alkohol tampaknya memberikan rasa hangat sementara, alkohol dapat menurunkan suhu inti tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap dingin.

4. Cuci tangan sesering mungkin

Infeksi pernapasan umum terjadi pada bulan-bulan musim dingin, dan dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Sering-seringlah mencuci tangan membantu mengurangi penyebaran kuman dan infeksi.

5. Jangan menyekop salju dalam waktu lama

Bagi yang tinggal di tempat dengan musim dingin, menyekop salju merupakan aktivitas yang memberi tekanan ekstra pada jantung, terutama jika seseorang memiliki kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya.

6. Cari pertolongan

Jika kita mengalami gejala baru dari penyakit jantung atau gejala yang sudah ada memburuk, jangan ragu untuk mencari pertolongan medis, meskipun saat itu sedang liburan.

Vassallo juga menyebut sejumlah tanda serangan jantung dan stroke yang patut diwaspadai yakni nyeri dada yang parah, mual, pusing, sesak napas, nyeri atau mati rasa di rahang, punggung, leher, atau bahu, keringat dingin, nyeri ulu hati, atau kelelahan mendadak.

“Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika anda merasakan gejala-gejala tersebut,” ucap dia.

​​​Baca juga: Wanita lebih banyak kehilangan harapan hidup setelah serangan jantung
​​​​​​​

Penerjemah: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |