Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan tim untuk memastikan penanganan darurat dan mengantisipasi dampak susulan dari erupsi Gunung Ibu kepada masyarakat sekitar gunung api itu di Halmahera Barat, Maluku Utara.
"Tim BNPB akan segera berangkat dari Jakarta ke Halmahera Barat malam dini hari ini," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Abdul menjelaskan tim BNPB tersebut akan mendampingi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat dalam melakukan beberapa upaya terkait penanganan darurat dan antisipasi dampak susulan dari erupsi Gunung Ibu.
Baca juga: Aktivitas vulkanik meningkat, Gunung Ibu di Halmahera berstatus Awas
Adapun tugas tim tersebut antara lain mempersiapkan sarana fasilitas pengungsian dan transportasi evakuasi, pemetaan zona rawan sekaligus zona aman bagi masyarakat, hingga memastikan peralatan peringatan dini potensi banjir lahar dingin di aliran sungai yang berhulu dari kawah Gunung Ibu berfungsi dengan baik.
"Semua akan dipersiapkan dengan baik, melibatkan segenap sumber daya yang ada sehingga dampak dari erupsi kepada masyarakat bisa diminimalisir," tegasnya.
Status aktivitas Gunung Ibu di Pulau Halmahera ditingkatkan dari sebelumnya Siaga, saat ini menjadi Awas atau level IV pada Rabu siang oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Baca juga: BNPB: Aktivitas vulkanik tiga gunung berapi jadi fokus siaga darurat
Peningkatan status tersebut dilakukan setelah tim Badan Geologi mendeteksi adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ibu yang signifikan pada periode 1-14 Januari 2025 ini.
Petugas Pos pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici, Halmahera Barat, mencatat kejadian erupsi mencapai rata-rata 70 kejadian per hari. Pada periode Januari 2025 ketinggian kolom erupsi fluktuatif dan teramati gejala peningkatan tinggi kolom erupsi menjadi maksimal empat kilometer dari atas puncak.
Dalam rentang waktu tersebut dilaporkan ada sebanyak 748 kali gempa letusan, 70 kali gempa guguran, 1.643 gempa hembusan, 6.976 kali gempa vulkanik dangkal, 346 kali gempa vulkanik dalam, 60 kali gempa tektonik lokal, dengan amplitudo dominan 3 milimeter.
Baca juga: Gunung Ibu kembali lontarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025