Airlangga menegaskan posisi proaktif RI dalam negosiasi internasional

3 months ago 47
Kami berharap kedua pihak dapat bekerja sama dengan iktikad baik untuk mencari solusi yang saling menguntungkan....

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan posisi proaktif Indonesia dalam negosiasi internasional.

Hal itu disampaikan Airlangga saat bertemu dengan United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer di sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD hari pertama, di Paris, Prancis, Selasa.

"Kami sangat menghargai respons positif Pemerintah Amerika Serikat atas proposal Indonesia yang memperlihatkan komitmen bersama untuk memperkuat perdagangan terbuka dan meningkatkan ketahanan rantai nilai global di tengah dinamika perdagangan yang terus berubah,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Pertemuan dengan pihak Kantor Perwakilan Dagang AS itu menjadi momen penting dalam keberlanjutan dialog bilateral antara Indonesia dan AS, terutama dalam isu perdagangan dan investasi.

Dalam pertemuan itu, Airlangga menekankan pentingnya kolaborasi yang konstruktif dan berorientasi pada hasil guna mencapai kesepakatan perdagangan resiprokal yang adil dan saling menguntungkan.

Menindaklanjuti pembicaraan di bulan April 2025 lalu, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah strategis melalui koordinasi intensif antara tim teknis kedua negara dalam mengkaji dan merespons draf awal perjanjian yang diajukan AS.

"Kami berkomitmen untuk memberikan daftar preferensi tarif komoditas Amerika Serikat sebelum putaran kedua negosiasi yang dijadwalkan berlangsung pada Juni 2025 di Washington DC. Kami siap untuk terus berdialog terbuka dan mengatasi tantangan negosiasi di bidang tarif, hambatan non-tarif, perdagangan digital, aturan asal barang, dan isu keamanan ekonomi serta nasional,” ujarnya pula.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menggarisbawahi upaya nyata Pemerintah Indonesia dalam mengatasi ketidakseimbangan perdagangan bilateral dengan meningkatkan impor produk energi dan pertanian dari AS, serta mendorong investasi strategis di sektor-sektor prioritas.

"Kami berharap kedua pihak dapat bekerja sama dengan iktikad baik untuk mencari solusi yang saling menguntungkan, sebagaimana yang telah terbukti dalam kesepakatan kesepakatan perdagangan sebelumnya,” ujarnya.

Dalam menghadapi dinamika global yang menantang, Menko menegaskan kesiapan Pemerintah Indonesia untuk mempercepat proses negosiasi. Harapannya dapat mencapai kesepakatan sebelum pemberlakuan tarif resiprokal yang dijadwalkan pada Juli 2025.

“Pendekatan yang matang dan terukur diharapkan membuka ruang bagi kedua negara untuk membangun kemitraan jangka panjang yang kokoh dan berkelanjutan,” katanya lagi.

Baca juga: Rupiah diprediksi melemah karena kontraksi aktivitas manufaktur China

Baca juga: OJK nilai proses banding tarif Trump tidak terlalu berdampak ke IHSG

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |