Jakarta (ANTARA) - Komunitas AI di Indonesia, AICO mendorong perusahaan agar membangun kapasitas kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang berkelanjutan meningkatkan daya saing melalui program AICO AI Training.
Pendiri AICO, Tommy Teja mengatakan Indonesia dengan banyaknya talenta produktif di berbagai perusahaan memiliki potensi besar untuk menciptakan terobosan.
Meski tantangannya masih banyak, AICO berkomitmen memberikan kontribusi melalui program pelatihan AI dengan tim yang dibekali dengan kemampuan praktis AI agar mampu bekerja lebih efisien, kreatif, dan produktif di era digital.
Baca juga: Komdigi edukasi warga dan media di Aceh terkait dampak hingga etika AI
“Harapannya, kami bisa membantu pemerataan keterampilan dan pengetahuan tentang AI serta berbagai AI tools, mengingat teknologi ini akan mengubah cara kita semua bekerja,” ujar Tommy, dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut data International Business Machines Corporation (IBM) tahun 2025, sebanyak 83 persen perusahaan di Asia Tenggara belum memiliki strategi AI yang matang.
Di Indonesia, hanya 15% perusahaan yang menganggap AI sebagai elemen kunci dalam mencapai tujuan strategis, sementara sisanya masih melihat AI sebatas alat pendukung, bukan pendorong utama transformasi digital.
Baca juga: Dari judi daring ke AI: Indonesia menolak kolonialisme digital global
Tantangan terbesar datang dari keterbatasan sumber daya manusia (SDM), di mana hanya 31 persen tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidang AI.
Selain itu, banyak perusahaan masih kesulitan meyakinkan pemangku kepentingan mengenai manfaat nyata AI.
Sebanyak 48 persen responden juga menyatakan kekhawatiran terhadap keamanan siber, sementara biaya implementasi yang tinggi dan infrastruktur yang belum memadai menjadi hambatan tambahan.
Baca juga: IASE dorong peningkatan literasi AI untuk daya saing bisnis
Dengan jangkauan komunitas yang melebihi 200.000 anggota di Discord, Instagram, dan TikTok, AICO kini menjadi komunitas pembelajaran AI aktif di Indonesia dengan pendekatan pembelajarannya yang praktikal, code-first, dan tool-first.
AICO juga telah berkolaborasi dengan berbagai nama besar seperti Samsung, Alibaba Cloud, Microsoft, Google, Lenovo, Tech in Asia, VIDA, BUMN, hingga Prakerja, dalam menghadirkan pelatihan dan workshop AI yang berdampak langsung pada produktivitas tim dan efisiensi kerja.
Baca juga: Pakar tekankan kecepatan implementasi sebagai kunci sukses proyek AI
Dalam pelatihan ini, AICO menghadirkan tiga pilihan pelatihan seperti AI for Productivity dirancang untuk meningkatkan efisiensi kerja belajar menggunakan AI untuk menulis email, laporan, hingga riset harian, membangun simple AI agents.
Kemudian, pelatihan AI for Creativity membantu tim kreatif mengubah brief menjadi visual, video, dan materi komunikasi yang konsisten dengan gaya brand perusahaan.
Serta pelatihan AI for Technical difokuskan untuk membekali tim teknis dalam membangun sistem cerdas seperti AI agents, data bots, dan workflow automation.
Baca juga: Cara baru Apple kembangkan dan latih AI sambil tetap lindungi privasi
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































