Abdul Mu'ti yakin Widodo Muktiyo bisa bawa UAI jadi lebih berkualitas

1 week ago 6

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti optimistis bahwa Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) 2025-2029 Prof Widodo Muktiyo bisa membawa kampus tersebut menjadi lebih berkualitas.

"Widodo itu artinya sehat, sejahtera, Mukti itu artinya mulia. Kalau Muktiyo? Mulialah kamu, jadi mulia karena menjadi rektor," katanya dalam Pelantikan Rektor UAI 2025-2029 di Auditorium Kampus UAI, Jakarta , Senin.

Abdul Mu'ti mengucapkan selamat kepada Prof Widodo atas pengukuhannya sebagai Rektor UAI yang baru.

Ia berharap pengukuhan Widodo sebagai rektor dapat menghasilkan berbagai kolaborasi yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

Senada dengan Abdul Mu'ti, Rektor UAI 2017-2025 Prof Asep Saefuddin menyebut Widodo dapat mengangkat derajat UAI menuju kampus yang lebih baik.

Baca juga: Widodo Muktiyo resmi menjabat Rektor Universitas Al Azhar Indonesia

"Unggul tidak saja nanti di tingkat nasional, tetapi unggul di tingkat minimum ASEAN. Jadi mengapa saya mengatakan itu? Karena saya yakin Pak Rektor yang saat ini, Pak Prof Widodo itu mempunyai koneksi networking yang sangat luas. Tidak saja di Indonesia, tapi juga di ASEAN dan bahkan ke lembaga-lembaga internasional di dunia, termasuk di Timur Tengah," ucap Asep Saefuddin.

Diketahui, Widodo Muktiyo merupakan salah satu Anggota Dewan Pengawas (Dewas) Perum LKBN ANTARA.

Pria yang dilahirkan di Klaten, 27 Februari 1964 itu sebelumnya merupakan Guru Besar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk bidang studi Ilmu Komunikasi, serta alumnus Ilmu Komunikasi FISIP UGM, Fakultas Ekonomi UII, dan OATS di Osaka, Jepang.

Pria yang pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) 2021-2024 itu memulai karirnya sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2008 dan menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama pada tahun 2015.

Baca juga: Widodo Muktiyo siap bawa UAI menuju "World Class University"

Pada 1999, ia juga turut merintis pendirian Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) di Solo dan pada tahun 2001 mendirikan Media Watch Surakarta (MWS).

Widodo telah menulis beberapa buku, antara lain Pengantar Ilmu Komunikasi (1992), Ekonomi Pembangunan (1994), dan Bagaimana Cara Menjual dan Membangun Citra (2004).

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |