6 makna perjuangan Kartini yang tetap relevan bagi perempuan masa kini

3 weeks ago 5

Jakarta (ANTARA) - Di masa lalu, perempuan di Indonesia hidup dalam lingkungan yang penuh batasan. Banyak hal yang tidak bisa mereka lakukan, bahkan untuk mendapatkan pendidikan saja dianggap bukan sesuatu yang penting.

Raden Ajeng Kartini, seorang perempuan bangsawan asal Rembang, hadir sebagai sosok yang berani mengambil langkah berbeda. Lahir dan besar di tengah kuatnya adat feodal yang masih kental dengan tradisi patriarki, Kartini menyaksikan sendiri bagaimana perempuan dibatasi ruang geraknya dan tidak diberi kesempatan yang sama seperti laki-laki.

Ditambah lagi dengan stereotip yang melekat saat itu, bahwa perempuan hanya pantas berada di dapur dan mengurus rumah tangga, semakin mempersempit peluang perempuan untuk berkembang.

Keprihatinan itulah yang mendorong Kartini untuk menyuarakan pikirannya lewat surat-surat yang ia tulis kepada teman-temannya di luar negeri. Di dalamnya, Kartini mengungkapkan gagasannya tentang pentingnya pendidikan, kebebasan berpendapat, dan hak-hak perempuan.

Surat-surat ini kemudian dihimpun menjadi sebuah buku berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang", yang hingga kini dianggap sebagai warisan pemikiran penting dalam sejarah perjuangan perempuan Indonesia.

Meski sudah lebih dari satu abad berlalu, keberaniannya menentang norma dan ketidakadilan masih terasa sampai sekarang. Bukan hanya tentang emansipasi, perjuangannya mengajarkan bagaimana perempuan berhak memilih jalan hidupnya, berkontribusi untuk masyarakat, dan berdiri sejajar dengan laki-laki di berbagai bidang.

Berikut beberapa makna penting dari perjuangan RA Kartini yang tetap relevan, dan bisa terus jadi pegangan bagi perempuan Indonesia masa kini:

Baca juga: 8 Kartini terbaik Indonesia di bidang olahraga

1. Memperjuangkan kesempatan yang sama dalam pendidikan

Kartini memperlihatkan bahwa pendidikan bukan hanya hak laki-laki. Perjuangannya mematahkan anggapan bahwa perempuan hanya cukup di rumah. Kini, perempuan bisa bebas meraih pendidikan tinggi, mengejar ilmu, dan mewujudkan cita-cita tanpa batas.

2. Memberi ruang luas bagi perempuan untuk berkarya

Kartini ingin membuktikan bahwa perempuan punya potensi besar yang layak didengar dan diakui. Kini, perempuan bisa berkarier, berkarya dan bebas mengekspresikan diri di berbagai bidang, tak terbatas hanya di dapur atau urusan rumah tangga.

3. Menumbuhkan kepercayaan diri perempuan dalam berkarier

Di era modern, perempuan memiliki peluang yang sama luasnya untuk berkarya di dunia profesional. Kartini menginspirasi perempuan untuk lebih percaya diri, berani bersaing, membuktikan kemampuan dan mengambil peran penting dalam berbagai bidang pekerjaan.

4. Mendorong perempuan meningkatkan kualitas hidup

Dengan semakin terbukanya akses pendidikan, pekerjaan dan peran di masyarakat, perempuan masa kini punya kesempatan lebih besar untuk mengembangkan diri. Mulai dari aktif dalam organisasi sosial, berkontribusi dalam pembangunan, hingga ikut mengambil keputusan di pemerintahan.

5. Memberi keleluasaan bagi perempuan menentukan pilihan hidup

Perempuan berhak memilih jalan hidupnya tanpa tekanan sosial. Kartini mengajarkan bahwa menjadi ibu rumah tangga, bekerja, atau keduanya adalah hak perempuan, bukan kewajiban yang dipilihkan oleh orang lain. Apapun pilihan yang diambil, perempuan tetap bisa berkarya dan berkontribusi.

6. Menginspirasi gerakan perempuan yang lebih kuat dan bersatu

Semangat Kartini telah menumbuhkan kesadaran pentingnya saling mendukung antarperempuan. Kini, berbagai komunitas, organisasi, hingga gerakan sosial perempuan hadir untuk memperjuangkan hak, kesempatan, dan keadilan gender yang lebih baik, sekaligus melanjutkan api perjuangan yang dulu dinyalakan oleh Kartini.

Baca juga: Mengenang sosok R.A Kartini: Tokoh pejuang feminisme Indonesia

Baca juga: 8 tokoh perempuan hebat di Indonesia, Kartini di era modern

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |