3.622 calon guru Sekolah Rakyat siap ikuti seleksi kompetensi tambahan

3 months ago 29
Informasi resmi mengenai tahapan seleksi kompetensi tambahan diumumkan melalui surat pengantar yang diunggah di laman https://kemensos.go.id dan https://sekolahrakyat.kemensos.go.id.

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 3.622 calon guru Sekolah Rakyat dari berbagai latar belakang pendidikan siap mengikuti tahapan seleksi kompetensi tambahan sebagai bagian dari upaya Kementerian Sosial memperkuat pendidikan alternatif bagi kelompok rentan.

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menjelaskan bahwa proses seleksi guru Sekolah Rakyat ditargetkan tuntas pada akhir Juni 2025, bersamaan dengan penyelesaian tahap pertama penetapan Kepala Sekolah Rakyat.

“Pokoknya Juni itu sudah selesai. Kepala sekolah tahap pertama sudah selesai, sebanyak 100 orang. Guru-gurunya kita harapkan juga sudah selesai,” kata Agus menjawab pertanyaan pewarta seusai menutup Retret Kepala Sekolah Rakyat di Markas Resimen Arhanud 1/Faletehan, Jakarta, Jumat.

Baca juga: Wamensos: Pendidikan karakter 24 jam bagi anak rentan Sekolah Rakyat

Ia menambahkan setelah seluruh tahapan seleksi guru rampung, Kementerian Sosial akan kembali menggelar retret sebagai bagian dari pembekalan nilai dan strategi pendidikan partisipatif yang berkelanjutan.

“Setelah itu kita akan melakukan retret kembali, seperti yang dilakukan pada tanggal 16 sampai 20 Juni ini,” ujarnya.

Informasi resmi mengenai tahapan seleksi kompetensi tambahan diumumkan melalui surat pengantar yang diunggah di laman https://kemensos.go.id dan https://sekolahrakyat.kemensos.go.id.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico menjelaskan bahwa para peserta yang lolos seleksi administrasi dapat mengecek status kelanjutan mereka dengan masuk ke akun masing-masing di laman https://sscasn.bkn.go.id.

Baca juga: Wamensos tegaskan Sekolah Rakyat bukan pendidikan bergaya militer

“Daftar nama peserta yang dapat mengikuti seleksi tambahan sudah tersedia di akun SSCASN masing-masing. Mereka diharapkan mempersiapkan diri sebaik mungkin,” kata Robben.

Para calon guru berasal dari berbagai bidang pendidikan, antara lain Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Penjasorkes), serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Sebagai informasi, Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berbasis asrama yang digagas Kementerian Sosial era Pemerintahan Kabinet Merah Putih untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin dan terpinggirkan, dengan pendekatan pengajaran yang penuh empati, kasih sayang, dan pendampingan psikososial.

Baca juga: DPR ingatkan penerima manfaat Sekolah Rakyat harus tepat sasaran

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |