Jakarta (ANTARA) - Dua situs di Istana Gyeongbok, Korea Selatan akan dibuka sementara untuk menyambut wisatawan yang berkunjung mulai tanggal 15-31 Oktober 2025.
Mengutip siaran Kantor Berita Yonhap pada Senin (6/10) waktu setempat, kedua situs di destinasi wisata utama Soul itu sebenarnya jarang dibuka aksesnya untuk pengunjung karena alasan pelestarian.
Pusat Istana dan Makam Kerajaan dari Dinas Warisan Korea mengumumkan bahwa mereka akan menjalankan program khusus yang memberikan akses bagi pengunjung ke bagian dalam Geoncheonggung dan Hyangwonjeong yang keduanya terletak di bagian terdalam istana.
Kedua bangunan tersebut merupakan bagian dari istana utama Dinasti Joseon (1392–1910). Geoncheonggung dibangun pada tahun 1873 setelah rekonstruksi Istana Gyeongbok di bawah pemerintahan Raja Gojong yang merupakan raja terakhir Joseon.
Baca juga: Gucci akan tampilkan cruise collection saat show di Istana Gyeongbok
Tempat itu berfungsi sebagai kediaman raja dan istrinya, Ratu Myeongseong. Tempat ini juga merupakan lokasi pembunuhan ratu oleh pasukan Jepang pada bulan Oktober 1895, sebuah peristiwa penting dalam sejarah Korea.
Kediaman ini memiliki nilai sejarah lebih lanjut karena merupakan tempat lampu listrik pertama Korea dipasang pada tahun 1887.
Setelah Raja Gojong pindah ke kedutaan Rusia, kediaman ini dibongkar oleh pemerintah kolonial Jepang sekitar tahun 1909. Kemudian, bangunan ini dipugar kembali ke bentuk aslinya pada tahun 2007.
Sementara Hyangwonjeong merupakan sebuah paviliun dari era Joseon akhir yang dibangun di atas kolam buatan, digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan dan terkenal karena keanggunan arsitekturnya.
Untuk mengikuti tur ini, diperlukan reservasi terlebih dahulu, dan tiket harus dibeli setidaknya satu hari sebelum kunjungan melalui situs penjualan tiket resmi (https://nol.interpark.com).
Baca juga: Gucci akan gelar peragaan busana di Istana Gyeongbok, Korea Selatan
Baca juga: Istana Gyeongbok akan kembali dibuka untuk tur malam hari bulan depan
Penerjemah: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































