Zulkifli cek harga pupuk di kios wilayah Jombang 

2 months ago 23

Jombang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengecek secara langsung harga pupuk di kios wilayah Jombang, Jawa Timur, menyusul keputusan pemerintah yang menurunkan harga pupuk bersubsidi hingga 20 persen.

Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah secara resmi telah menurunkan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen, yang berlaku mulai Rabu (22/10).

"Alhamdulillah sekarang bisa membeli pupuk, harganya turun. Biasanya naik, ini turun. Jadi petani bisa tambah kaya," katanya saat dialog dengan petani di Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Sabtu petang.

Zulhas, sapaan akrabnya mengecek secara langsung harga pupuk di kios atau toko pengecer. Ia juga menyaksikan secara langsung proses pembelian pupuk oleh petani.

Dari hasil pemantauannya, harga yang ditetapkan saat proses pembelian sudah sesuai. Untuk harga pupuk Urea harganya Rp1.800 per kilogram atau Rp90 ribu per 50 kilogram, turun 20 persen dari harga sebelumnya yaitu Rp112.500 per sak atau Rp2.250 per kg.

Untuk NPK Phonska harganya saat ini adalah Rp1.840 per kilogram atau Rp92 ribu per 50 kilogram. Pupuk NPK Kakao harganya Rp2.640 per kilogram, atau Rp132 ribu per 50 kilogram.

Pupuk ZA harganya Rp1.360 per kilogram atau Rp68 ribu per 50 kilogram. Dan pupuk organik Petroganik adalah Rp640 per kilogram atau Rp25.600 per 40 kilogram.

"Harga gabah juga naik Rp6.500 per kilogram. Jadi pendapatan petani naik, produksi gabah baik. Karena pupuknya cukup jadi produksi naik," kata dia.

Ia pun mengatakan, bahwa stok pupuk juga masih mencukupi bahkan berlebih. Dirinya juga sudah mengecek secara langsung stok pupuk di gudang Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

"Stoknya masih sangat cukup. Kalau ada yang kurang lapor saja, asal tidak boleh untuk makelar, tengkulak," kata dia.

Sementara itu, sejumlah petani mengaku senang karena harga pupuk bisa turun. Salah satunya diungkapkan oleh Karlan, petani asal Desa Plosogenuk, Jombang.

Ia membeli Urea seharga Rp90 ribu untuk satu karung isi 50 kilogram. Harga ini memang turun ketimbang harga sebelumnya yaitu Rp112.500 per karung isi 50 kilogram.

"Senang sekali harga pupuk turun. Kalau saya jatahnya itu empat karung, yakni dua Urea dan dua Phonska. Itu untuk lahan saya 400 ru," kata dia.

Ia pun berharap jatah itu diberikan tambahan. Setidaknya dari lahan miliknya 400 ru bisa dapat jatah pupuk antara 5-6 karung.

"Kalau jatahnya empat karung, biasanya kurang jadi harus beli lagi yang nonsubsidi. Harapannya bisa ditambah untuk pupuknya dan yang nonsubsidi harganya bisa turun juga," kata Karlan.

Dalam kesempatan itu, Zulhas juga memantau proses pemberian pupuk lewat drone pertanian. Ia juga memberikan bantuan untuk petani yakni pupuk Nitrea dan Phonska plus.

Baca juga: Peragi: Kebijakan subsidi pupuk dongkrak daya saing produk pangan

Baca juga: Anggota DPR sebut penurunan harga pupuk perlu diiringi pengawasan

Baca juga: Harga pupuk turun, Pupuk Indonesia bisa tambah untung Rp2,5 triliun

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |