Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pengawas (Dewas) Perum LKBN ANTARA Prof Widodo Muktiyo akan dilantik menjadi Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) periode 2025-2029 pada hari ini.
Pelantikan tersebut akan digelar di Auditorium UAI Lantai 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin pukul 12:30 WIB.
Pria kelahiran Klaten, 27 Februari 1964 itu diangkat sebagai salah satu anggota Dewan Pengawas (Dewas) Independen LKBN ANTARA melalui Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-29/MBU/01/2024 tanggal 31 Januari 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA.
Baca juga: Anggota Dewas ANTARA Ariawan raih gelar doktor administrasi publik
Widodo juga merupakan Guru Besar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk bidang studi Ilmu Komunikasi, serta alumnus Ilmu Komunikasi FISIP UGM, Fakultas Ekonomi UII, dan OATS di Osaka, Jepang.
Ia memulai karirnya sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2008 dan menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama pada tahun 2015.
Baca juga: Dewas ANTARA ajak pemerintah manfaatkan media publik dan kantor berita
Pada tahun 1999, pria yang pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) 2021-2024 itu juga turut merintis pendirian Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) di Solo dan pada tahun 2001 mendirikan Media Watch Surakarta (MWS).
Widodo telah menulis beberapa buku, antara lain Pengantar Ilmu Komunikasi (1992), Ekonomi Pembangunan (1994), dan Bagaimana Cara Menjual dan Membangun Citra (2004).
Selain itu, Widodo, yang memiliki hobi berkebun, dikenal sebagai sosok yang memberikan pencerahan, menginspirasi banyak orang, dan selalu membangun komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekitarnya.
Baca juga: Dewas-Direksi ANTARA hadir, dukung sidang doktoral Nina Kurnia Dewi
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































