Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi petani muda yang ingin berpindah lahan bertani ke daerah baru, karena keterbatasan lahan di wilayah mereka.
Hal itu disampaikan Gibran merespons pertanyaan dari seorang petani muda tentang peluang bertani di wilayah lain seiring semakin sempitnya lahan pertanian, saat meninjau penggunaan mesin penanam padi di persawahan Desa Aman Damai, Sirapit, Langkat, Sumatera Utara, Selasa.
Baca juga: Kementan jelaskan perhitungan pendapatan Brigade Swasembada Pangan
"Semangatnya para petani muda harus kita apresiasi. Dia ingin memproduksi lebih lagi," ujar Gibran dalam rekaman suara yang diterima di Jakarta, Selasa.
Gibran menjelaskan bahwa lahan pertanian baru telah tersedia di sejumlah provinsi. Menurutnya, semangat para petani muda untuk berpindah lahan bertani di wilayah baru dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
"Tanahnya sudah disediakan, tanahnya mungkin ada di provinsi lain, tapi kan kalau anak muda pindah enggak apa-apa. Tujuannya nanti untuk meningkatkan produktivitas," kata Wapres.
Gibran menyampaikan bahwa seluruh kebutuhan, mulai dari alat pertanian hingga pupuk akan didukung sepenuhnya oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian.
"Nanti untuk alat-alatnya, pupuknya didukung semua oleh Pak Menteri," ucap Wapres.
Baca juga: KTNA: Pelibatan petani muda perlu diperkuat lewat bimbingan teknis
Baca juga: Wamentan: Petani muda diperlukan dalam mewujudkan swasembada pangan
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa pemerintah telah membentuk "Brigade Pangan". Brigade Pangan ini akan fokus membantu optimasi lahan (oplah) dan cetak sawah, sebagai strategi untuk mewujudkan swasembada pangan.
"Nanti gabung namanya Brigade. Bapak terserah pilih mana, mau Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Papua Selatan pokoknya ada, karena ada program kita cetak sawah ada oplah, tinggal pilih. Yang jelas pendapatannya lebih tinggi daripada pegawai yang baru mendaftar," kata Amran.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024