Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat menginginkan agar Pengurus Provinsi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) melahirkan lebih banyak talenta pebulu tangkis yang unggul.
"Kami ini sekarang kekurangan bahan (atlet), kita lihat sebelumnya jarak regenerasi antara pemain senior dan junior sangat jauh," kata Taufik Hidayat dalam acara silaturahmi Pengurus Pusat PBSI dengan Pengprov PBSI yang dipantau melalui laman resmi Kemenpora RI di Jakarta, Senin.
Taufik mengatakan, pihaknya ingin bekerja sama dengan Pengprov PBSI di daerah-daerah untuk menata masa depan bulu tangkis Indonesia, karena selama ini Kemenpora hanya berperan menyiapkan atlet di bagian akhir yaitu saat pemusatan latihan nasional (pelatnas).
Ia mengatakan, upaya menciptakan atlet yang unggul membutuhkan waktu tertentu karena tidak bisa dilakukan secara instan.
Baca juga: PP PBSI siapkan pembentukan sentra pembinaan atlet di daerah
Oleh sebab itu, ia berharap semua Pengprov PBSI dan juga klub-klub di daerah menghasilkan lebih banyak atlet yang bertalenta unggul sehingga regenerasi atlet juga berjalan lancar.
"Kami juga berharap tidak dari Pulau Jawa saja, di luar Jawa juga bisa melahirkan atlet yang bagus," katanya.
Taufik yang juga bagian dari pengurus PP PBSI mengatakan, dirinya bersama para pengurus lain ingin meninggalkan warisan terbaik untuk bulu tangkis Indonesia.
Saat ini, kata dia, pihaknya sedang berproses untuk warisan dimaksud sehingga ia meminta dukungan agar prestasi bulu tangkis ke depan bisa lebih baik.
Dalam kesempatan itu, Taufik juga mengapresiasi acara silaturahmi tersebut, yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PP PBSI Muhammad Fadil Imran, sebagai ruang diskusi yang penting, termasuk untuk mendapatkan saran dan masukan langsung dari para pengurus PBSI di daerah terkait langkah-langkah strategis ke depan.
Baca juga: PBSI panggil 10 atlet tambahan hasil Seleknas ke Cipayung
Baca juga: PBSI evaluasi hasil bulutangkis Indonesia dari Piala Sudirman
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025