Wamenbud soroti pemanfaatan AI untuk pelestarian kebudayaan

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha Djumaryo menyoroti pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk pelestarian kebudayaan yang diarahkan dalam melayani bukan menggantikan.

Menuurut Wamenbud Giring, dalam konteks pemajuan kebudayaan mendorong para penggiat AI bisa berkolaborasi untuk proses digitalisasi dan penyimpanan.

“Ini sangat penting, lontar-lontar di seluruh Indonesia harusnya bisa direkam, disimpan, dan lain-lain. Jadi mungkin AI bisa langsung mentranslate yang cepat dan presisi,” kata Wamenbud Giring, dalam acara AIDEAS di Jakarta, Jumat.

Giring mengatakan penggunaan (AI) dimanfaatkan dalam kebutuhan upaya rekonstruksi dan restorasi warisan budaya Indonesia, seperti diharapkan membantu para arkeolog, lantaran masih banyak sekali candi-candi di Indonesia yang belum dibangun kembali.

Baca juga: Wamenbud sebut musik medium pemajuan budaya dan kenang jasa pahlawan

“Kalau AI bisa bantu langsung mendata, mencapture semuanya. Itu kan membantu arkeolog-arkeolog akhirnya bisa menyusun batu-batu tersebut dan menggantikan batu-batu yang kurang biar kita bisa dapatkan itu,” tutur dia.

Giring juga menyoroti pemanfaatan AI untuk bisa menganalisa gaya seni, di mana kemampuan tersebut bisa berguna agar teknologi dapat membantu mencegah pembajakan karya para seniman.

“Misalnya kita kasih foto karya Affandi, terus dicek sama AI. AI harusnya bisa melihat bahwa kemungkinan besar 90 persen asli atau tiba-tiba ada lukisan lain ternyata ini palsu. AI mencapture itu membantu agar tidak terjadinya piracy seni-seni lukis maestro-maestro kita dari masa ke masa,” katanya.

Wamenbud Giring mendorong pengembangan AI yang inklusif bisa digunakan oleh semua orang namun dengan norma-norma yang baik dan tata kelola pemerintahan berbasis manusia.

Dalam hal ini Kementerian Kebudayaan menegaskan komitmennya untuk melindungi dan menjaga para maestro, artisan, budayawan, dan seniman bahwa AI tidak menggusur kontribusi mereka. Sesuai arahan

“AI hanya dalam proses menjaga dan pemajuan kebudayaan, tapi jangan sampai AI mengganti para budayawan dan seniman,” tegas Giring.

Baca juga: Giring sebut Presiden beri tugas hadirkan film tema kemerdekaan

Baca juga: Wamenbud tegaskan "Panggung Maestro" langkah lestarikan warisan budaya

Baca juga: Giring tegaskan tim kerja pengembangan ekosistem musik sudah dibentuk

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |