Wamen KP sebut pembangunan PPN Pengambengan di Jembrana mulai November

1 month ago 6
tahun ini bisa kita lakukan pekerjaan di lapangan, November, tahun ini, sekitar 3 tahun pengerjaan

Denpasar (ANTARA) - Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf menyebutkan pemerintah pusat mulai membangun Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Kabupaten Jembrana, Bali, mulai November 2025.

“Sebetulnya ini program sudah lama, tahun 2023, dan tahun ini bisa kita lakukan kegiatan untuk pekerjaan di lapangan, November, tahun ini, sekitar 3 tahun (pengerjaan),” kata Didit Herdiawan Ashaf di Denpasar, Bali, Kamis.

Wamen KP menjelaskan nantinya PPN Pengambengan yang masuk PSN ini akan menjadi pelabuhan perikanan terintegrasi lengkap dengan pasar ikan internasional.

Pemerintah membagi menjadi tiga area yaitu kawasan perkantoran 5,2 ha, area kapal kecil dan bisnis 6 ha, dan kawasan industri 24,8 ha.

“Nanti ada untuk pengolahan perikanan tangkap, penggudangan, dermaga, dok untuk servis kapal, ada UMKM di dalamnya, ada pasar modern, sentra kuliner, banyak sekali dan itu melibatkan masyarakat setempat,” ujarnya.

Didit Herdiawan mengatakan pembangunan PPN Pengambengan ini sesuai dengan program ekonomi biru yang di dalamnya menargetkan konservasi wilayah laut sebesar 30 persen tahun 2045, penangkapan ikan terukur, budidaya dan pengawasan.

“Penangkapan ikan terukur tentunya ada kaitannya dengan pembangunan pelabuhan perikanan nusantara, dengan kondisi seperti ini maka kita melihat perlunya ada percepatan, kalau kita tunggu lagi ini akan menjadi lama,” ujarnya.

KKP menegaskan tujuan pembangunan ini adalah memperbaiki pelabuhan perikanan di Bali sebagai percontohan agar lebih bersih, besar dan melahirkan pasar baru bagi masyarakat setempat.

Adapun skema pelaksanaannya dimulai dari pembangunan November 2025 ini, kemudian tahun 2026 melanjutkan pembangunan seperti membentuk dermaga, kolam labuh dan reklamasi, dilanjutkan pemindahan kapal tahap satu dan sosialisasi serta seleksi investor.

Pada tahun 2027 pembangunan fisik dilanjutkan seperti pembangunan fasilitas penunjang, pemindahan kapal tahap kedua dan melanjutkan seleksi investasi.

Terakhir pada 2028 melakukan penyelesaian pembangunan, pemindahan seluruh kapal dari Pelabuhan Benoa ke PPN Pengambengan dan mulai membuka area.

Kementerian Kelautan dan Perikanan juga memproyeksi dari yang sebelumnya pelabuhan tersebut mampu menampung 1.273 unit kapal nantinya akan naik menjadi 1.600 kapal.

Produktivitas nelayan pun demikian, dari yang saat ini mampu mendapat ikan 61.300 ton per tahun akan menjadi 124.000 ton/tahun.

Artinya akan dibutuhkan juga tenaga kerja berkali lipat, yaitu dari kondisi awal 8.800 orang menjadi 25.000 orang tenaga kerja, dan peningkatan PNBP dari Rp48 miliar menjadi Rp104 miliar.

Baca juga: KKP tingkatkan pelabuhan jadi etalase ekonomi perikanan aman-nyaman

Baca juga: KKP tingkatkan tata kelola pelabuhan perikanan di Indonesia

Baca juga: KKP jadikan pelabuhan perikanan sebagai objek vital nasional

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |