Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M Qodari meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 06 dan 07 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin.
Qodari yang didampingi oleh Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Hariqo Wibawa Satria meninjau satu per satu kelas untuk melihat langsung pelaksanaan pemberian makanan bergizi gratis.
"Alhamdulillah ya, pada hari ini 'kick off' kegiatan Makan Bergizi Gratis sesuai dengan yang direncanakan oleh Bapak Presiden Prabowo," kata Qodari.
Menurut dia, pelaksanaan MBG di SDN 06 dan 07 Pulogebang merupakan salah satu titik dan secara bertahap akan dilaksanakan. Hari ini dilaksanakan di 190 titik dan akan terus bertambah.
Baca juga: Wamensos ingatkan anak SD kurangi konsumsi makanan instan
Baca juga: Makan Bergizi Gratis diberikan kepada 2.987 pelajar di Palmerah
Diharapkan di akhir bulan bisa sampai hampir seribu SPPG di seluruh Indonesia. "Dan ini sudah berjalan juga di beberapa provinsi dan ini adalah suatu titik di mana sebelumnya sudah ada percobaan, simulasi-simulasi," ujarnya.
Dia berharap dengan adanya kerja sama yang baik antara sekolah, pemerintah kota dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), maka pelaksanaan MBG dapat berjalan lancar.
"Alhamdulillah tadi lihat dengan anak-anak semuanya bersemangat dengan Makan Bergizi Gratis," kata Qodari.
Dia juga berharap dengan pemberian MBG itu, maka kualitas gizi anak-anak menjadi meningkat, belajarnya juga semangat dan ekonomi juga berkembang sehingga generasi menuju 2045 itu betul-betul akan berkualitas.
Baca juga: Jakpus koordinasi dengan Badan Gizi Nasional terkait dapur untuk MBG
Baca juga: Pastikan siswa cuci tangan sebelum makan bergizi gratis
Untuk menu makanannya, kata dia, sudah diperhitungkan gizinya karena di setiap SPPG terdapat kepala unit, ahli gizinya dan bagian administrasinya.
"Ini untuk memastikan semua prosedur-prosedur itu berjalan sesuai dengan SOP yang disiapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Jadi dipastikan tiap SPPG itu ada ahli gizinya, yang mengerti betul cara mengitung gizinya," katanya.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Hariqo Wibawa Satria menyebutkan, setiap SPPG memiliki ahli gizi yang masih berusia muda.
"Kalau di SPPG Pulogebang ahli gizinya masih berusia 24 tahun. Ahli gizi tersebut dikombinasikan dengan Artificial Intelligence (AI)," katanya.
Jadi begitu mereka melihat menu, diatur sedemikian rupa sehingga mencapai 500, 600 sampai 700 kalori. "Intinya pemerintah memastikan gizinya terpenuhi, kebersihan terpenuhi. Kemudian juga limbahnya diolah dengan baik," kata Hariqo.
Baca juga: Jaksel siapkan operasional SPPG untuk distribusikan makanan bagi siswa
Baca juga: Empat satuan pelayanan di DKI distribusikan makanan program MBG
Ketua SPPG Pulogebang Ahmad Irfansyah menambahkan, pihaknya menyiapkan 3.496 porsi untuk didistribusikan di 13 sekolah dan 7 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang ada di wilayah Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Menu yang disediakan berupa ikan dori krispi, tumis toge tempe dan tumis wortel campur telur serta jeruk.
Sementara untuk pemberian susu, kata Ahmad, tidak diberikan setiap hari, namun diberikan dua kali sepekan.
"Memang untuk susu, memang untuk saat ini, dari BGN Pusat juga sudah ada hasil kajian, itu tidak diberikan setiap hari. Jadi kami memang memutuskan untuk diberikan dua kali seminggu," kata Ahmad.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025