Wagub Kepri: Sinergi aparat kunci berantas peredaran gelap narkoba

7 hours ago 2

Batam (ANTARA) - Wakil Gubernur Kepulauan Riau Nyanyang Haris Pratamura mengatakan sinergi aparat penegak hukum dan instansi terkait lainnya menjadi kunci penting dalam pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba di wilayah tersebut.

Nyanyang mengapresiasi keberhasilan Tim F1QR Pengkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun yang menggagalkan upaya penyelundupan 1,9 ton narkotika jenis sabu dan kokain di Selat Durian, Perairan Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).

"Keberhasilan (pengungkapan kasus) ini merupakan bukti nyata sinergi antara TNI, Polri, BNN, dan Bea Cukai dalam pemberantasan narkoba di wilayah Indonesia yang ada di Kepri, khususnya Karimun," kata Nyanyang dalam konferensi pers pengungkapan kasus penyelundupan 1,9 ton narkotika di Lantamal IV, Kota Batam, Kepri, Jumat.

Menurut Wagub, keberhasilan aparat penegak hukum menggagalkan penyelundupan 1,9 ton narkotika jenis sabu dan kokain tersebut berdampak besar dalam upaya menyelamatkan jutaan generasi muda dari ancaman bahaya narkoba.

Ia menegaskan komitmen Pemprov Kepri untuk terus mendukung dan memperkuat kolaborasi antarlembaga dalam pemberantasan narkoba di negeri berjuluk Segantang Ladang tersebut.

Nyanyang meyakini langkah bersama dalam mencegah dan memberantas narkoba membawa perubahan positif bagai daerah, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Saya yakin dan percaya kerja sama pemberantasan narkoba, Indonesia umumnya, dan Kepri khususnya, akan memiliki sumber daya manusia yang mempunyai potensi dan kualitas hidup yang sehat tanpa narkoba," katanya.

Wagub menambahkan saat ini di wilayah Kepri sudah ada 57 kelurahan yang ditetapkan sebagai Desa Bersih Narkoba (Bersinar).

Diharapkan dengan kerja sama semua pihak dalam mencegah peredaran gelap narkoba di Kepri sehingga desa-desa yang bersih dari narkoba tersebut terus bertambah. Mengingat wilayah Kepri yang strategis merupakan pintu masuk dari wilayah barat dan timur, sehingga perlu kerja sama yang solid dalam mencegah masuknya narkoba.

"Kerja sama luar biasa antara Koarmada, Polda, Lantamal, BNN, Bea Cukai ini menandakan kesiagaan, jangan sampai pintu gerbang yang ada di Kepri jadi tempat pelaku mengedarkan narkoba. Kami sikat jangan sampai ada kegiatan-kegiatan yang merusak generasi muda Indonesia," kata Nyanyang.

Baca juga: Kokain: Asal usul, efek, dan bahaya penyalahgunaannya bagi kesehatan

Sebelumnya, jajaran TNI AL menggagalkan upaya penyelundupan 1,9 ton narkotika yang terdiri atas 1,2 ton kokain dan 705 kilogram sabu menggunakan kapal ikan asing berbendera Thailand di Selat Durian, Kabupaten Karimun.

Selain mengamankan barang bukti narkotika, Tim F1QR Lanal Tanjung Balai Karimun juga mengamankan lima orang anak buah kapal, yang terdiri atas satu orang warga negara Thailand (kapten kapal) dan empat orang warga negara Myanmar.

Dari hasil tes urine, empat orang anak buah kapal itu positif mengonsumsi narkoba dan satu orang lainnya negatif narkoba.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |