BNPP dorong hilirisasi dan wisata perkuat ekonomi perbatasan

7 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI mendorong strategi pengembangan ekonomi baru di kawasan perbatasan negara melalui hilirisasi komoditas unggulan dan penguatan sektor pariwisata lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan UMKM di sekitar Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Deputi Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP Irjen Pol Edfrie R Maith menjelaskan bahwa strategi penguatan ekonomi akan difokuskan pada wilayah berdirinya 11 PLBN aktif yang menjadi pintu ekspor-impor ke negara tetangga seperti Malaysia, Timor Leste, dan Papua Nugini.

“Kami berencana agar industri pengolahan bisa tumbuh langsung di perbatasan. Ada komoditas potensial dari pertanian, perikanan darat dan laut yang bisa diolah lebih lanjut agar bernilai tambah,” kata Maith dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: BNPP sinergi pembangunan di perbatasan untuk tingkatkan kesra

Ia menekankan bahwa hilirisasi memberi peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja dan memperkuat industri lokal. Namun demikian, proses ini juga memerlukan infrastruktur memadai dan investasi yang tidak sedikit.

“Kalau hanya menjual bahan baku, memang cepat untung. Tapi ini membuat kita rentan fluktuasi pasar dan melewatkan potensi besar,” ujarnya.

Dia menyebut kebutuhan pengolahan pakan ternak di Bengkayang, Kalimantan Barat, yang membuka peluang bagi industri pengolahan berbasis produk pertanian.

Selain hilirisasi, BNPP juga menyiapkan strategi pengembangan wisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Ini mencakup pembangunan konektivitas destinasi, amenitas, serta kolaborasi promosi dengan komunitas lokal dan media sosial.

“Setelah konektivitas selesai, akan kita padukan dengan atraksi seperti Pekan Gawai Dayak di Kalimantan atau acara keagamaan di NTT,” jelas Maith.

Baca juga: BNPP-Pemkab Sambas perkuat sektor ekonomi dan pendidikan di perbatasan

Baca juga: PLBN Sota jadi daya tarik wisatawan dan dorong perputaran ekonomi

Berdasarkan data BNPP, potensi ekspor dari kawasan perbatasan terus tumbuh. Di PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau, ekspor pertanian dan perikanan mencapai Rp49,2 miliar sepanjang 2024.

Kemudian PLBN Badau, Kalbar, ekspor komoditas UMKM tercatat Rp12,3 miliar, didominasi olahan ikan, buah, dan kerajinan. Selanjutnya, PLBN Aruk menyumbang ekspor perikanan sebesar Rp15,9 miliar dan pertanian Rp4,6 miliar.

Adapun komoditas unggulan yang diekspor antara lain udang dogol, ikan tenggiri, durian, arang, dan daun keratom. Sementara itu, minyak sawit mentah dan sarang burung walet juga menjadi andalan.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |