Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Bali I Nyoman Giri Prasta dalam Welcome Dinner CityNet Executive Committee Meeting Asia Pasific 2025 menyoroti tantangan kota-kota modern yang semakin kompleks.
Giri Prasta dalam keterangan Pemprov Bali di Denpasar, Selasa, menyampaikan tantangan saat ini terjadi akibat perubahan iklim, transformasi digital, serta ketimpangan pembangunan.
Dalam menghadapi kondisi tersebut, Giri Prasta menilai kolaborasi antarkota menjadi kunci utama menciptakan solusi yang berkelanjutan.
“Kita hidup di masa di mana tantangan perkotaan semakin besar, Bali memiliki filosofi Tri Hita Karana, keseimbangan antara manusia, alam dan Tuhan, nilai ini sangat relevan untuk dijadikan roh pembangunan kota yang berkelanjutan,” kata dia.
Di hadapan lebih dari 120 delegasi berbagai negara dan kota di kawasan Asia-Pasifik, Wagub Bali berpendapat bahwa pembangunan kota bukan hanya berfokus pada infrastruktur dan kemajuan fisik semata, tetapi juga harus mencakup pembangunan nilai-nilai kemanusiaan, keseimbangan lingkungan dan keharmonisan sosial.
Pendapat ini selaras dengan tema CityNet Executive Committee Meeting Asia Pacific 2025 yaitu Building Harmony Rooted in Local Wisdom atau Membangun Harmoni yang Berakar pada Kearifan Lokal.
Tema ini juga selaras dengan visi Bali dalam mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam strategi pembangunan kota modern dan ramah lingkungan.
Untuk itu, menurut dia, filosofi Tri Hita Karana dapat menjadi model pembangunan kota yang mampu menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan pelestarian ekologi, terutama bagi kota moderen yang sedang menghadapi tekanan urbanisasi di Asia-Pasifik.
Untuk menunjukkan upaya Bali dalam melalui tantangan di kota moderen dewasa ini, Kota Denpasar dalam forum CityNet Executive Committee Meeting Asia Pacific 2025 menampilkan potensi sebagai kota cerdas berbasis budaya melalui berbagai inovasi digital, pengelolaan lingkungan, serta penguatan peran masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan.
Wagub Giri menjadikan forum ini wadah strategis bagi para pemimpin kota untuk memperkuat kerja sama, berbagi pengalaman, serta membangun jejaring menuju kota yang berkelanjutan, inklusif dan tangguh.
Ia juga secara simbolis memasangkan udeng dan selendang endek khas Bali kepada perwakilan delegasi, menjadi simbol persahabatan dan semangat kebersamaan antar-kota di kawasan Asia-Pasifik.
“Atas nama Pemprov Bali, saya mengucapkan selamat datang di Pulau Bali, pulau sejuta inspirasi, momentum ini menjadi wujud nyata semangat antar-lkota dan antarbangsa untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Ambassador Pemerintah Metropolitan Seoul Hong-Seok Koo menambahkan bahwa ia sepakat forum ini menjadi wadah berjejaring dan lebih jauh untuk mencari solusi tantangan masa depan kota.
“Pertemuan ini bukan hanya tentang membangun jaringan, tetapi juga momentum untuk menciptakan masa depan kota yang lebih baik dan berkelanjutan,” ucapnya.
Baca juga: PLN: Smart Microgrid di Nusa Penida tranformasi energi cerdas
Baca juga: Walkot Denpasar kenalkan kearifan lokal Bali di Citynet Asia Pacific
Baca juga: Walkot Denpasar promosikan endek di Excom Meeting CityNet Asia Pacific
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































