PBB (ANTARA) - Utusan Pakistan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (2/5) mengatakan negaranya "tidak menginginkan eskalasi," sebuah sikap yang menurutnya telah ditunjukkan dengan jelas oleh jajaran pemimpin politik dan di semua tingkatan.
Berbicara pada sebuah konferensi pers di markas besar PBB di New York, Asim Iftikhar Ahmad, perwakilan tetap Pakistan untuk PBB, mengatakan bahwa Pakistan telah menginformasikan kepada sekretaris jenderal, presiden Majelis Umum, dan Dewan Keamanan PBB mengenai perkembangan terbaru, serta menyampaikan sikap dan kekhawatirannya kepada berbagai mitra internasional lainnya.
Utusan Pakistan itu memuji berbagai upaya yang telah dilakukan oleh sekretaris jenderal PBB dan pihak-pihak lainnya yang menyerukan kerja sama, dialog, dan deeskalasi.
Dia mengatakan bahwa semua upaya dan penjangkauan ini harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan intensitasnya guna mencegah eskalasi dan konflik.
Selain menegaskan bahwa Pakistan tidak menginginkan eskalasi, perwakilan tetap Pakistan itu mengatakan bahwa "pada saat yang sama, kami sepenuhnya siap untuk membela kedaulatan dan integritas teritorial kami."
Ahmad mengatakan Pakistan mengutuk segala bentuk terorisme dan manifestasinya. "Tidak ada yang membenarkan penargetan warga sipil yang tidak berdosa."
Menurutnya, Pakistan menginginkan hubungan yang baik, damai, dan kooperatif dengan semua negara tetangganya, termasuk India, dan mendorong pembentukan hubungan yang didasarkan pada prinsip saling menghormati, kesetaraan kedaulatan, koeksistensi damai, dan penyelesaian semua sengketa yang tertunda secara damai.
Seraya menyebutkan bahwa situasi di kawasan menimbulkan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional, Ahmad mengatakan Pakistan telah mendesak agar deeskalasi segera dilakukan. "Retorika eskalasi dan aksi sepihak bersifat kontraproduktif."
Ahmad memuji berbagai upaya yang telah dilakukan oleh sekretaris jenderal PBB dan pihak-pihak lainnya yang menyerukan kerja sama, dialog, dan deeskalasi. Dia mengatakan bahwa semua upaya dan penjangkauan ini harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan intensitasnya guna mencegah eskalasi dan konflik.
Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat menyusul serangan mematikan pada 22 April lalu terhadap sekelompok wisatawan di Pahalgam di wilayah Kashmir yang dikuasai India.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025