Sorong (ANTARA) - United Nations Children's Fund (UNICEF) membentuk Kampung Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, sebagai bagian penting dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan berpihak pada hak-hak perempuan dan anak.
Staf Perlindungan Anak UNICEF Dhiana Anggraeni, di Sorong, Kamis, menjelaskan program ini merupakan hasil kolaborasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat lokal yang bertujuan mendorong peningkatan kualitas hidup, perlindungan terhadap kelompok rentan, serta penguatan peran perempuan dalam pembangunan desa.
“Melalui inisiatif ini kami ingin memastikan perempuan dan anak-anak di Papua Barat Daya memiliki ruang yang aman, bebas dari kekerasan, serta mendapatkan akses yang adil terhadap layanan dasar,” ujarnya.
Dua kampung itu, kata dia, menjadi kampung percontohan yang dibentuk untuk mendorong partisipasi aktif perempuan dalam pengambilan keputusan di tingkat kampung, penyediaan fasilitas ramah anak, serta peningkatan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.
Baca juga: Pemprov-UNICEF perkuat sistem perlindungan anak di Papua
Salah satu peran penting dua kampung itu adalah tokoh kampung, pemerintah kampung, kader posyandu, PKK, dan Babinsa yang bersama-sama untuk memastikan perlindungan terhadap anak itu benar-benar optimal berjalan dari kampung.
"Di kampung itu ada sosialisasi perlindungan anak dan perempuan untuk menciptakan kondusivitas, bahkan sampai pada rujukan ke tingkat Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) ketika ada masalah," katanya.
Seluruh upaya ini, kata dia, berujung pada upaya pencegahan terhadap tindakan-tindakan kekerasan sebelum menuju kepada penanganan kasus.
"Oleh karena itu, diperlukan adanya sinergi, kolaborasi lintas sektor. UNICEF mendorong, mendukung, dan bekerja bersama pemerintah daerah," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa merupakan mandat Unicef untuk mendukung pemerintah dalam melakukan aksi pencegahan kekerasan dan sekaligus memberikan upaya perlindungan kepada anak.
Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.