Uni Eropa harap pertemuan Trump-Meloni perjelas permintaan tarif AS

1 day ago 5

Moskow (ANTARA) - Para perunding perdagangan Uni Eropa berharap kunjungan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni ke Washington dan pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dapat memberikan kejelasan mengenai tuntutan tarif dari AS, lapor Financial Times, Kamis.

Menurut laporan tersebut, para perunding Uni Eropa mengeluhkan bahwa mereka belum menerima informasi resmi terkait permintaan tarif dari pihak AS, dan kini berharap kunjungan Meloni dapat membawa pencerahan.

Sementara itu, mantan Duta Besar Italia untuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Stefano Stefanini, menilai bahwa Meloni memiliki “keunggulan dibanding mediator Uni Eropa” karena ia berbicara langsung dengan “pengambil keputusan” dan memiliki hubungan baik dengan Trump.

Sejumlah diplomat dari empat negara anggota Uni Eropa yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Financial Times bahwa sikap Italia yang lunak terhadap tarif timbal balik menuai kritik dari beberapa negara anggota. Namun, mereka juga mengakui bahwa kedekatan Meloni dengan Trump bisa menjadi aset penting.

Perdana Menteri Italia secara terbuka mendukung tawaran Brussels untuk menghapus seluruh tarif atas barang industri apabila Washington melakukan hal yang sama.

Namun, menurut para diplomat yang mengetahui jalannya perundingan, AS tampaknya tidak tertarik untuk menurunkan tarif, serta tarif dasar sebesar 10 persen diperkirakan akan tetap diberlakukan.

Meloni dan Trump dijadwalkan bertemu di Washington pada Kamis.

Awal pekan ini, media Politico melaporkan bahwa Meloni akan berusaha mendapatkan sejumlah konsesi dari Trump.

Namun, jika Meloni gagal mencapainya, maka hal itu dikhawatirkan dapat melemahkan posisinya di kalangan Uni Eropa.

Sebelumnya pada 2 April, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif timbal balik atas impor dari berbagai negara. Tarif dasar ditetapkan sebesar 10 persen, dengan tarif lebih tinggi diterapkan pada 57 negara berdasarkan defisit perdagangan AS dengan masing-masing negara.

Kemudian pada 9 April, Trump menyatakan bahwa tarif dasar sebesar 10 persen akan dikenakan selama 90 hari terhadap lebih dari 75 negara yang tidak melakukan pembalasan dan telah mengajukan permintaan negosiasi, kecuali China.

Seiring berjalannya perang dagang, tarif AS terhadap barang-barang China melonjak hingga 145 persen, sementara tarif China atas impor dari AS mencapai 125 persen.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Macron desak perusahaan Prancis hentikan investasi di AS

Baca juga: Komisi Eropa ingatkan China agar hindari eskalasi terkait tarif AS

Baca juga: FT: China berusaha tingkatkan hubungan ekonomi dengan Uni Eropa

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |