Depok, Jawa Barat (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) memperluas kajian keuangan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) Southeast Asia untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan riset yang sesuai dengan kebutuhan dunia saat ini.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo di Depok, Sabtu, mengatakan kolaborasi UI dan J-PAL dapat diperluas ke bidang lainnya untuk menyelesaikan permasalahan multidisiplin.
“Kita harus mengidentifikasi apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan dikembangkan. Kolaborasi yang telah berjalan harus diteruskan, terutama terkait etik penelitian," ujarnya.
Ia mengatakan komite Etik Penelitian FEB UI yang melakukan peninjauan terhadap etika penelitian dengan subjek manusia harus diperluas untuk memastikan bahwa penelitian sesuai dengan etika yang berlaku.
J-PAL adalah jaringan global profesor terafiliasi yang melakukan evaluasi acak untuk menjawab pertanyaan penting dalam memerangi kemiskinan.
J-PAL berkantor pusat secara global di Departemen Ekonomi di MIT dengan tujuh kantor regional yang berada di bawah berbagai universitas di seluruh dunia.
Jaringan peneliti J-PAL memiliki lebih dari 1.600 evaluasi acak yang sedang berlangsung dan telah selesai di lebih dari 80 negara.
J-PAL mendukung scale-up dari program dan kebijakan yang manfaatnya telah dirasakan oleh lebih dari 600 juta orang di dunia.
Di Indonesia, J-PAL SEA didirikan pada 2013 dengan dukungan UI, di bawah naungan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
J-PAL SEA telah menghasilkan bukti ilmiah dari 13+ evaluasi acak, dan saat ini sedang melaksanakan 20+ evaluasi acak dalam berbagai tahapan.
Lembaga ini telah berkolaborasi dengan 12 dosen UI untuk sektor kajian yang mencakup keuangan, lingkungan, tenaga kerja, perlindungan sosial, kesehatan, pendidikan, gender serta UMKM.
Baca juga: Ekonom UI sebut diskon PPnBM pacu penjualan mobil hingga 16 persen
Baca juga: Ekonom UI optimistis ekonomi kuartal I-2025 bertahan tumbuh 5 persen
Baca juga: Ekonom UI: Pertumbuhan ekonomi terdorong 0,3 persen dari BRICS
Baca juga: Vokasi UI: Kampus bisa menjadi pendukung perkembangan ekonomi kreatif
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025