Jakarta (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) dan McGill University, Kanada, siap memperkuat kerja sama akademik dan riset di bidang kesehatan serta meningkatkan mobilitas akademik antara kedua institusi.
Rektor UI Prof Heri Hermansyah dalam keterangannya di Depok, Sabtu, menyampaikan kolaborasi ini merupakan upaya UI dalam memperkuat jejaring akademik global guna meningkatkan kualitas pendidikan dan riset.
“Kerja sama dengan McGill University membuka peluang besar dalam riset multidisiplin, terutama di bidang kesehatan dan teknologi. Kami ingin mendorong penelitian yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berdampak langsung bagi masyarakat, baik di Indonesia maupun secara global,” kata Prof Heri.
President and Vice-Chancellor McGill University Prof Deep Saini mengatakan kerja sama dengan UI adalah bagian dari strategi global McGill University dalam membangun kemitraan akademik yang berdampak luas.
"Sebagai universitas riset ternama, McGill University memiliki visi untuk membangun kemitraan berbasis inovasi dan hasil nyata. Dengan UI, kami melihat peluang besar dalam pengembangan riset kesehatan, keberlanjutan, serta mobilitas akademik yang dapat memberikan manfaat bagi kedua institusi,” ujarnya.
Baca juga: UI perluas kerja sama internasional dengan University of Warwick
Dalam pertemuan itu para delegasi UI dan McGill University membahas berbagai inisiatif kerja sama, termasuk pengembangan program double degree, pertukaran mahasiswa dan staf akademik, serta skema joint Ph.D Cotutelle.
Salah satu fokus utama yang dibahas adalah penguatan riset di bidang kesehatan, yang menjadi prioritas kedua universitas.
Dekan Fakultas Kedokteran UI Prof Ari Fahrial Syam menekankan pentingnya kerja sama dalam penelitian penyakit infeksi, kesehatan masyarakat global, serta peningkatan kapasitas tenaga medis melalui program residensi dan fellowship bersama.
"Kami melihat peluang besar untuk mengembangkan program bersama, seperti penelitian epidemiologi, inovasi dalam pengobatan berbasis teknologi, serta peningkatan kapasitas tenaga medis," katanya.
Selain itu diskusi juga mencakup potensi kolaborasi dalam riset keberlanjutan dan kecerdasan buatan (AI), yang merupakan salah satu bidang unggulan McGill University.
Baca juga: FTUI kerja sama program "double degree" dengan University of Sydney
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI Prof Hamdi Muluk menekankan pentingnya kerja sama ini untuk menghasilkan inovasi yang aplikatif dan berdampak nyata.
“Kolaborasi ini bukan hanya tentang memperkuat riset yang sedang berjalan, tetapi juga membuka peluang baru dalam teknologi medis, keberlanjutan, dan kecerdasan buatan untuk mendukung inovasi akademik ke depan,” katanya.
Ke depan UI dan McGill University sepakat untuk mengembangkan beberapa inisiatif kolaboratif, seperti peningkatan jumlah mahasiswa dan dosen dalam program pertukaran akademik, pembentukan skema riset bersama di bidang kesehatan dan teknologi, serta eksplorasi peluang pendanaan riset internasional.
Keduanya juga akan menjajaki kemungkinan penerapan teknologi medis berbasis kecerdasan buatan sebagai bagian dari proyek riset bersama yang dapat diimplementasikan dalam sistem kesehatan Indonesia.
Baca juga: UI dan Hungaria perkuat kerja sama pendidikan dan pelatihan
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025