Jakarta (ANTARA) - Tim hoki putra Indonesia menelan kekalahan tipis 2-3 dari Bangladesh pada pertandingan kedua Pool B Piala Asia Hoki 2025 atau AHC Cup 2025 di Lapangan Hoki Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu malam WIB.
Pada laga tersebut, skuad Merah Putih tampil cukup solid dan mampu mengimbangi permainan lawan. Namun, gol Bangladesh di menit terakhir memupus harapan Indonesia meraih poin perdana di turnamen ini.
“Anak-anak bermain baik dan berjuang keras sepanjang pertandingan. Sayangnya, kami kecolongan di menit akhir,” ujar pelatih timnas Indonesia Iman Gobinathan usai pertandingan.
Baca juga: Jadwal lengkap Piala Asia Hoki 2025 di Jakarta
Bangladesh membuka keunggulan pada kuarter kedua melalui gol Obidul Joy di menit ke-25, yang kemudian digandakan Shohanur Sobuj tiga menit berselang.
Tertinggal dua gol, Indonesia bangkit dan memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 lewat gol Alfandy Prastyo menjelang akhir kuarter kedua.
Memasuki kuarter ketiga, Indonesia tampil lebih agresif. Hasilnya, Khaerulloh Akmal mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-34. Skor 2-2 bertahan hingga kuarter ketiga selesai.
Namun, pada kuarter keempat, Bangladesh kembali unggul setelah Fazla Rabby mencetak gol pada menit ke-60 sekaligus mengunci kemenangan.
Baca juga: Tim putri Indonesia kalahkan Taiwan di Piala Asia Hoki 2025
Hasil ini membuat Indonesia masih berada di dasar klasemen sementara Pool B tanpa poin dari dua laga. Sebelumnya, Indonesia juga kalah 1-2 dari Thailand pada laga pembuka.
Indonesia akan melanjutkan perjuangannya pada laga ketiga melawan Sri Lanka yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (21/4).
“Sri Lanka juga tim bagus, tapi kami akan berusaha tampil lebih baik dan meraih hasil positif,” kata Iman.
Sementara itu, kemenangan atas Indonesia mengukuhkan posisi Bangladesh di puncak klasemen Pool B dengan koleksi enam poin dari dua pertandingan. Sebelumnya, mereka mengalahkan Kazakhstan dengan skor 5-1.
Baca juga: FHI jadikan Piala Asia 2025 sebagai persiapan ke SEA Games Thailand
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025