Sudin Kesehatan catat kasus TBC di Jaktim capai 2.645 kasus

1 week ago 6

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur mencatat sebanyak 2.645 warga Jakarta Timur positif mengidap penyakit tuberkulosis (TBC) selama periode Januari hingga Maret 2025.

"Total kasus TBC teridentifikasi periode Januari sampai Maret 2025 sebanyak 2.645 kasus di Jakarta Timur," kata Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy dalam acara pembukaan kegiatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) di GOR Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa.

Jumlah kasus tersebut berdasarkan hasil temuan Sudin Kesehatan dari pemeriksaan 10 Puskesmas kecamatan di Jakarta Timur.

Baca juga: Pemprov DKI ajak warga berpartisipasi bantu kendalikan tuberkulosis

Menurut dia, wilayah Pulogadung, Ciracas, Cakung, dan Pasar Rebo menjadi kecamatan yang terdeteksi tuberkulosis terbanyak di Jakarta Timur.

"Karena Cakung terbanyak (warganya) di Jakarta Timur, Kemudian juga kalau di Pulogadung itu migrasi orang, karena ada terminal dan sebagainya, berdekatan dengan daerah-daerah penyelenggara lainnya," paparnya.

Herwin menjelaskan, dari jumlah 2.645 kasus itu, 324 kasus diantaranya dari anak-anak. Hal itu terjadi karena kontak erat dengan orang terdekat.

"Bisa juga dari orang kontak terdekat, orang kontak terdekat itu orang serumah. Bisa juga teman bermain atau tetangga," ucap Herwin.

Berdasarkan catatan Sudin Kesehatan Jakarta Timur selama tahun 2024, keberhasilan pengobatan pasien Tuberkulosis mencapai 65 persen atau sebanyak 2.285 warga sudah sembuh.

Baca juga: Kampung Siaga TBC jadi ujung tombak penanganan penyakit menular

Herwin menyebut, warga yang positif Tuberkulosis harus menjalani pengobatan selama enam bulan hingga dapat dinyatakan sembuh.

"Secara teknis yang utama kita mencari warga masyarakat yang terduga TB. Kita melakukan pemeriksaan di puskesmas atau klinik. Jika mereka positif TB, kita obatin sampai enam bulan," ujar Herwin.

Herwin menjelaskan, jika pasien TB putus dengan obat, maka proses pengobatan harus diulangi kembali. Sudin Kesehatan Jaktim juga memastikan pengobatan dilakukan secara gratis.

"Masyarakat Jakarta Timur bisa datang ke Puskesmas, ke klinik atau rumah sakit untuk memeriksaakan diri. Pemeriksaan dan pengobatan juga gratis," ujarnya.

Baca juga: Ada 12 RS di Jakarta yang punya fasilitas pelayanan TB-RO Rawat Inap

Namun, jika pengobatan masih tidak selesai, maka masyarakat yang sudah resisten dengan obat-obatan ini akan dirujuk ke rumah sakit rujukan dan mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Kegiatan yang didukung Baznas Bazis Jakarta Timur dan Bank DKI itu dihadiri Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ovie Norfiana, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Timur Rohmad, Camat Pasar Rebo Mujiono, para kepala Puskesmas dan lurah se-Kecamatan Pasar Rebo.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |