Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mendorong implementasi perguruan tinggi dengan konsep research university untuk mengakselerasi inovasi bangsa dalam rangka menumbuhkan ekonomi berbasis sains di Indonesia.
"Di negara-negara yang berkembang, terutama mereka yang berkembang sangat cepat, tentu saja model bahwa universitas adalah untuk mengajar saja, itu bukanlah model yang diampu. Model yang diterapkan bukanlah teaching university, tetapi research university. Tujuan utamanya, inovasi," kata Wamendiktisaintek Stella dalam gelaran Antara Business Forum di Jakarta, Rabu.
Wamen Stella menegaskan peningkatan inovasi yang salah satunya bisa diakselerasi melalui implementasi research university secara bertahap dapat memacu pertumbuhan ekonomi.
Ia memberi contoh tiga negara maju yang mengimplementasikan konsep research university, di antaranya Jerman pada era 1810-an, Amerika Serikat (AS) pada 1940-an, dan China pada 1980-an.
Stella memaparkan dampak dari transformasi tersebut bisa dipetik sekitar 50 tahun setelahnya, yang dibuktikan dengan kemenangan Jerman dalam Perang Prusia di era 1870-an, AS yang unggul dalam Perang Dingin pada 1989, serta China yang kini menjadi raksasa teknologi di era 2020-an.
Baca juga: Stella Christie: Tanpa inovasi, ekonomi tidak akan tumbuh
"China, kita bisa lihat sekarang tahun 2025 China seperti apa, di mana peringkatnya, dan mereka mengubah (pendidikan tinggi) menjadi research university. Jadi, ini adalah data," ujarnya menegaskan.
Stella melanjutkan, hingga kini klaster teknologi dan inovasi berperan dalam menyumbang 13,4 persen Produk Domestik Bruto (PDB) di negeri tirai bambu itu.
Ia juga mengutip penelitian Fryman dan Balina pada 2016 bahwa riset bukanlah sesuatu yang terpisah dari pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Riset secara langsung dalam jangka pendek menaikkan 0,2 persen PDB, serta 0,9 persen PDB dalam jangka panjang.
"Jadi, sebenarnya kalau kita mau mencapai 8 persen pertumbuhan ekonomi, kita juga harus memberikan perhatian pada riset. Ini sudah terbukti dengan angka-angka datanya. Inilah model yang jarang tersirat di benak kita, tetapi harusnya kita pikirkan sungguh-sungguh," ujarnya menegaskan.
Saat ini, kata Stella, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas riset dalam negeri, salah satunya dengan meningkatkan dana riset sebesar 218 persen dibandingkan pemerintahan sebelumnya, dari Rp1,47 triliun menjadi Rp3,2 triliun.
Baca juga: Wamen Stella paparkan manfaat riset bagi pertumbuhan ekonomi
Oleh karena itu, Stella mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bekerja keras dalam menciptakan inovasi, demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi berbasis sains di Indonesia.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































