Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan

8 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Firdaus Ali menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam merespon berbagai hasil riset yang menyoroti kualitas lingkungan, termasuk air, udara, dan tanah.

Dia mengatakan respon itu termasuk hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menemukan kandungan mikroplastik dalam air hujan di wilayah ibu kota.

Menurut dia dalam siaran resmi, Sabtu, Pemprov DKI aktif mengendalikan penggunaan plastik berkualitas rendah yang umumnya dihasilkan dari proses daur ulang sederhana.

Jenis plastik itu banyak dipakai masyarakat, mulai dari pasar tradisional, warung, hingga pedagang kaki lima.

“Plastik jenis ini memang mudah terurai, yang sekilas tampak baik bagi lingkungan. Namun, justru berkontribusi besar terhadap peningkatan mikroplastik di alam,” kata Firdaus.

Dia menuturkan Pemprov DKI tidak sedang “bermusuhan” dengan plastik. Sebab, kata dia, plastik sudah merupakan bagian dari peradaban modern.

“Yang kita tolak adalah plastik yang mencemari lingkungan,” jelas Firdaus.

Baca juga: DLH DKI tanggapi temuan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta

Sebelumnya, hasil penelitian BRIN mengungkap air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya yang berasal dari aktivitas manusia di perkotaan.

Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova menjelaskan penelitian yang dilakukan sejak 2022 menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di ibu kota, yang terbentuk dari degradasi limbah plastik melayang di udara akibat aktivitas manusia.

"Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka," tutur Reza.

Dia memaparkan mikroplastik yang ditemukan itu umumnya berbentuk serat sintetis dan fragmen kecil plastik, terutama polimer, seperti poliester, nilon, polietilena, polipropilena, serta polibutadiena dari ban kendaraan.

Dia pun menilai temuan itu menimbulkan kekhawatiran karena partikel mikroplastik berukuran sangat kecil, bahkan lebih halus dari debu biasa, sehingga dapat terhirup manusia atau masuk ke tubuh melalui air dan makanan.

Baca juga: Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit

Baca juga: DLH DKI sediakan layanan pengangkutan sampah "bulky waste" berukuran besar

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |