Surakarta (ANTARA) - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), BUMN di bawah Kementerian Keuangan, mengubah pemukiman kumuh di kawasan Sangkrah Kota Surakarta, Jawa Tengah, menjadi deretan rumah yang layak huni sebanyak 37 unit melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SMF Bonai Subiakto mengatakan program ini menyasar masyarakat pada kelompok desil dua ke bawah yang umumnya memiliki penghasilan tidak tetap dan belum memiliki kemampuan untuk mencicil pembelian rumah.
“Ini masuk dalam program CSR yang ditujukan untuk pengentasan rumah di daerah kumuh. Karena kalau bicara rumah, itu tidak terlepas dari pembenahan sebuah kawasan,” kata Bonai di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat.
Pembangunan rumah sebanyak 37 unit ini menelan biaya sebesar Rp2,96 miliar. Setiap rumah dibangun dengan konsep dua lantai di atas lahan seluas 20 m², dengan luas bangunan 40 m² yang fungsional dan ramah lingkungan.
Wali Kota Solo Resparti Ardi mengapresiasi program pembangunan rumah melalui TJSL dari SMF. Sebagai kota yang bertumbuh menuju kota metropolitan yang berbudaya, ia mengatakan bahwa pembenahan kawasan kumuh menjadi prioritas bagi pemerintah setempat.
“Kawasan kumuh menjadi prioritas utama karena terkait dengan pengentasan kemiskinan, perbaikan angka harapan hidup, indeks pembangunan manusia, dan lain-lain. Indikator ini yang kita kejar,” kata Resparti.
Ia mengatakan bahwa program ini tidak hanya menyentuh perbaikan fisik rumah dan infrastruktur dasar, tetapi juga membuka ruang bagi partisipasi warga, pendampingan sosial, dan skema pembiayaan yang lebih inklusif.
“Dukungan SMF dan SMV lainnya (PT PII, PT SMI, PT Geo Dipa, LPEI, PT IIF dan PT Karabha Digdaya) memungkinkan kami untuk menjalankan program secara lebih sistematis, terukur, dan berorientasi pada keberlanjutan,” kata dia.
Suasana interior rumah yang dibangun oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) melalui program TJSL di kawasan Sangkrah, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (14/11/2025). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)Berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang diolah oleh SMF Research Institute (SRI) terdapat 27 persen atau sekitar 1 dari 4 rumah tangga di Kota Surakarta yang tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH) pada 2024.
Sebelumnya pada 2022, SMF melalui inisiatif Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh telah mengalirkan bantuan hibah sebesar Rp3,2 miliar untuk membangun 47 rumah layak huni (RLH) bagi 47 kepala keluarga di Kelurahan Mojo, Kawasan Kumuh Semanggi, Surakarta.
Sebagai bentuk keberlanjutan serta komitmen dalam mendukung program pemerintah untuk menekan backlog kelayakan dan kepemilikan rumah dan penghapusan kemiskinan ekstrem,
SMF menggandeng Special Mission Vehicle (SMV) Kemenkeu lainnya yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), PT Geo Dipa Energi (Persero), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Indonesia Infrastructure Finance, dan PT Karabha Digdaya.
Seluruhnya hadir melalui Joint Program TJSL SMV Kemenkeu dengan mengalirkan bantuan lanjutan total sebesar Rp4,48 miliar untuk membangun 56 unit RLH untuk 56 kepala keluarga Daerah Kumuh Kawasan Semanggi, Losari Demangan, Sangkrah, Surakarta. Program ini sekaligus mendukung penuntasan kawasan kumuh terakhir di Kota Surakarta.
Melalui Joint Program TJSL SMV di Sangkrah, Surakarta tahun ini, SMV Kemenkeu ikut andil dalam mendukung percepatan penanganan backlog permukiman layak huni, penghapusan kemiskinan ekstrem dan penuntasan kekumuhan wilayah tersebut.
Seluas 1.120 m² dari total 2,1 hektare kawasan kumuh Sangkrah kini telah dibangun rumah layak huni untuk masyarakat. Sehingga, dua hektare sisa kawasan kumuh akan terselesaikan jika program penanganan skala kawasan yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota sudah diselesaikan, yang meliputi berbagai aspek kekumuhan seperti kondisi jalan dan lingkungan, kondisi penyediaan air minum, kondisi drainase lingkungan, kondisi pengelolaan air limbah, kondisi pengelolaan sampah, dan kondisi proteksi kebakaran.
Baca juga: BI perluas underlying repo pekan depan, tahap awal pakai obligasi SMF
Baca juga: Menteri PKP: Kolaborasi SMF-PNM bantu akses pembiayaan renovasi rumah
Baca juga: PT SMF salurkan Rp1,75 triliun untuk KPR FLPP pada semester I 2025
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































